Tak Pusing Harga Cabai-Bawang Naik, Dulu Sempat Ragu, Kini Rasakan Manfaat GSMP

PANEN BAWANG: Seorang warga Marga Mulya panen bawang merah dari polibag di pekarangan rumah.-foto: ist-
LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID – Program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) ternyata menyebar sampai pelosok. Trisna, warga Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I kini mendapatkan manfaat nyata karena memanfaatkan halaman pekarangan di depan rumahnya.
Dia menanam bawang dan cabai merah untuk kebutuhan rumah tangganya. Inspirasinya menanam setelah dia mendengar sosialisasi program GSMP.
"Awalnya saya ragu. Tapi setelah mendengar manfaatnya, sering baca-baca berita soal GSMP, saya mulai menanam bawang dan cabai. Ternyata, dalam tiga bulan saja, saya sudah bisa panen," bebernya.
Ia memanfaatkan halaman rumahnya yang terbatas. Menanam bawang merah dalam pot-pot kecil. Lalu, tanam cabai dalam polibag. Hasilnya, cukup untuk kebutuhan dapur sehari-hari.
"Saya tidak perlu lagi membeli cabai atau bawang di warung atau pasar. Tidak pusing harga naik," tutur dia. Paling tidak, pengeluaran yang selama ini untuk beli bawang dan cabai bisa ditekan.
BACA JUGA:Ajak 17 Daerah Tanam Cabai-Bawang Merah, Upaya Pemprov Sumsel Cegah Inflasi
BACA JUGA:Harga Mulai Naik, Petani di Kabupaten Ogan Ilir Semangat Tanam Cabai
Agus, suami Trisna, mengungkapkan rasa syukurnya atas inisiatif sang istri yang mulai bercocok tanam di pekarangan rumah mereka.
"Dulu, uang belanja Rp800 ribu sebulan sering kali tidak cukup untuk kebutuhan dapur sebulan. Apalagi kalau harga cabai dan bawang naik. Tapi sekarang, sejak istri saya rajin menanam, uang segitu cukup," ujar Agus.
Jadi, untuk urusan cabai dan bawang bisa dikatakan keluarganya tidak pusing lagi. "Kalau perlu cabai atau bawang, tinggal petik di depan rumah," tukas dia.