PTNBH Bisa Gelar Usaha, Unsri Kaji Peluang Kerja Sama dengan Freeport

KUNJUNGAN : Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas berkunjung ke Universitas Sriwijaya untuk memberikan kuliah umum pertambangan kepada mahasiswa, kemarin. -Foto : ANDIKA/SUMEKS -
OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas membuka peluang kerja sama dengan Universitas Sriwijaya (Unsri). Dalam kuliah umumnya di Aula Fakultas Ekonomi (FE) Unsri, kemarin, Tony Wenas menyebut PT Freeport Indonesia bukanlah perusahaan konglomerasi. Namun bersifat satu perusahaan dengan satu izin.
“Kerja sama dengan berbagai sektor (termasuk Unsri, red), akan mengkaji antara satu dengan yang lain. Kalau berbicara potensi sumber daya pertambangan di Sumatera Selatan tentunya besar sekali," sebut Tony.
Setelah memberikan kuliah umum bertema “Pertambangan yang Terintegrasi Hulu ke Hilir Menuju Indonesia Emas”, Tony cukup senang bisa berbagi pengalaman seputar pertambangan khususnya yang ada di Freeport. "Nanti kita juga akan segera urus untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa di Unsri," terang Tony.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Elen Setiadi SH MSE menyambut kehadiran Tony Wenas di wilayah Sumsel yang kaya hasil tambang. Menurutnya, kunjungan Tony membuka peluang kerja sama dengan Unsri ke depan. Apalagi Unsri sebagai salah satu universitas yang telah berstatus Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTNBH).
BACA JUGA:Bikin Malu, Dipergoki Usai Bobol Kamar Mahasiswa Unsri Asal Sudan Pemuda Ini Langsung Dicokok Polisi
Elen menyebut, universitas yang telah berstatus PTNBH dimungkinkan melakukan kegiatan usaha dengan entitasnya masing-masing sebagai penunjang, seperti halnya pada sektor pertambangan. "Ini tentu tidak dilarang dan itu dimungkinkan. Jadi ada sharing pengalaman yang didapatkan. Jangan sampai dosen-dosen kita mendapat pengalaman yang sudah tidak up to date lagi," ujar Elen. Ketika masuk ke dalam bisnis tentu akan mendapatkan banyak pengalaman.
Namun ia berpesan, jangan sampai karena adanya kegiatan usaha ini mencampur adukan pengelolaan kampus dengan usaha. Namun secara substansi, disebutnya, itu tidak ada soal. "Sumsel sendiri, karena punya sumber daya tambang yang cukup besar, ini suatu kesempatan, jadi bisa bersaing dengan tata kelola yang lebih baik," sebutnya.
Dikatakan, kampus tak hanya mengandalkan pembiayaan pada APBN atau mahasiswa. Tetapi juga ada usaha yang punya sumbangsih dengan margin yang cukup besar. Serta harapannya bisa kembali berdampak pada peningkatan pelayanan pendidikan.
Rektor Unsri, Prof Dr Taufiq Marwa SE MSi mengatakan pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu semua peluang kerjasa ma yang mungkin akan terjalin. "Semua baik buruknya akan kita pelajari. Tapi core bisnis kita di bidang akademik. Semua hal dimungkinkan, akan tetapi perguruan tinggi itu adalah penjaga keilmuan. Jadi, aspek-aspek teori ada di perguruan tinggi. Apakah nanti akan ada kerjasama itu sangat dimungkinkan. Apalagi bagi PT yang sudah berstatus badan hukum," jelasnya. Unsri terlebih dahulu akan mengkaji lebih dalam, sebelum memutuskan, kalau memang pemerintah memberi kepercayaan kepada Unsri.