KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID -  Usulan Ketua Bawaslu RI terkait pelaksanaan Pemilu dan Pilkada tidak digelar dalam satu tahun yang sama disambut baik dan disepakati Bawaslu OKI.

‘’Pelaksanaan pemilu dan pilkada dalam waktu berdekatan seperti di 2025 menimbulkan sejumlah tantangan,’’ ujar Ketua Bawaslu OKI, Romi Maradona. 

Dikatakan, karena  tahapan yang sangat mepet dan padatnya agenda demokrasi seringkali mengakibatkan permasalahan teknis dan pengawasan yang kurang optimal. " Kami sepakat  jeda waktu antara pemilu dan pilkada perlu dilakukan," terangnya kemarin (2/2).

Menurutnya, jeda waktu tersebut akan memberikan kesempatan bagi Bawaslu dan penyelenggara pemilu lainnya mempersiapkan segala hal dengan lebih matang, termasuk penguatan kapasitas sumber daya manusia dan peningkatan kualitas pengawasan. ‘’Semoga pemerintah dapat memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggara pemilu, baik dari segi anggaran maupun kebijakan,’’ ujarnya. 

Pihaknya  mengapresiasi dukungan yang telah diberikan selama ini, namun ke depan,  berharap ada peningkatan support agar proses penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada bisa lebih baik lagi. ‘’Meskipun menghadapi beberapa tantangan, tapi pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024 secara keseluruhan telah berjalan dengan baik. Ini berkat kerja keras seluruh pihak, termasuk partisipasi aktif masyarakat dalam pengawasan pemilu,"imbuhnya. 

BACA JUGA:Hambali Lukman dan H Suhada Berdamai, Bukti Kesalahpahaman Pilkada Dapat Diselesaikan Secara Kekeluargaan

BACA JUGA:Mulai Disidangkan Hari Ini, 4 Gugatan PHPU Pilkada 2024 di Sumsel, Apa Permohohannya?

Pihaknya berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menjaga integritas pesta demokrasi di Bumi Bende Seguguk ini.  ‘’Saya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pengawasan dan edukasi kepada masyarakat, demi terciptanya proses demokrasi yang lebih baik dan berintegritas,’’ katanya.