Lagi, Korban Penipuan via WAG Lapor Polisi Kerugian Capai Puluhan Juta Ini Modus Operandi Pelaku

DITIPU: Korban Yeyen Sonya Margaretta (24) saat melaporkan tindak penipuan yang dialaminya ke SPKT Polrestabes Palembang, kemarin (2/2).- Foto : nanda/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Masih ada saja warga yang ingin mendapatkan uang dalam waktu cepat, namun berujung menjadi korban penipuan. Ini dialami seorang wanita muda bernama Yeyen Sonya Margaretta (24) yang harus kehilangan uang senilai puluhan juta rupiah yang tersimpan di rekening bank miliknya.
Ini lantaran warga Jl Robani Kadir, Lr Hikmah II, Kelurahan Talang Putri, Kecamatan Plaju tersebut diundang untuk bergabung ke salah satu WhatApps Group (WAG) hingga Telegram.
Dengan tugas menyelesaikan misi-misi yang harus dikerjakan dari ketua grup media sosial (medsos) tersebut dan dijanjikan bakal mendapat keuntungan berlipat dengan syarat harus deposit sejumlah uang.
"Rupanya semuanya itu cuma akal-akalan mereka (sindikat) yang awalnya bonus diberikan sebesar Rp40 ribu untuk satu kali misi yang berhasil diselesaikan. Tapi setelah itu saya terus diminta deposit yang angkanya mencapai hingga Rp50 juta," ungkap Yeyen usai melaporkan kasus ini ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, kemarin (2/2)
BACA JUGA:Korban Penipuan di Palembang Kehilangan Puluhan Juta, Tertipu Janji Komisi dari Tugas Online
BACA JUGA:Modus Penipuan Jual iPhone 13 Pro Max Murah, Viola Ditangkap Saat Makan di McDonald's
Diceritakan Yeyen, awalnya tindak penipuan yang dialaminya ini terjadi saat dia sedang di rumahnya pada Sabtu (1/2) pagi, saat itu, dirinya menerima tawaran dari seseorang yang tiba-tiba saja memasukkannya ke dalam sebuah WAG yang di dalamnya tergabung ratusan orang.
Di dalam grup, admin WAG mengajak para member untuk ikut dalam bisnis dengan keuntungan yang sangat menggiurkan dengan syarat harus terlebih dulu mengirimkan deposit uang. "Saat itu saya tertarik untuk ikut dan memang mendapatkan komisi yakni sebesar Rp40 ribu yang ditransferkan langsung ke rekening saya," ungkapnya.
Selanjutnya korban kembali disuruh mengikuti grup Telegram yang mana di dalam grup Telegram tersebut sudah ada banyak orang yang mengerjakan misi-misi.
"Grup Telegram itu sudah ramai dan beberapa memang mendapatkan keuntungan usai menyelesaikan misi, dari sana saya ikut tertarik juga, " beber korban.
Korban yang sudah masuk dalam perangkap pelaku ini terus mengikuti perintah dari admin grup diminta untuk membuat akun web supaya bisa mendapatkan tugas.
BACA JUGA:Kodam II Sriwijaya Bantah Keterlibatannya dalam Penipuan Orderan Fiktif
BACA JUGA:Korban Penipuan Modus Pinjam Uang untuk Modal Usaha, Nichany: Saya Tertipu Ratusan Juta
"Saat di akun tersebut saya disuruh top-up atau deposit untuk mengaktifkan akun dengan alasan supaya mendapatkan tugas pre order dengan berbagai opsi serta nilai keuntungan yang berlipat," sebutnya.