Tetap Ikutkan Timnas Israel
Sumsel Siap Menjadi Tuan Rumah Drawing
JAKARTA- Nasib Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 hingga kini belum jelas. FIFA belum keluarkan keputusan apakah Piala Dunia U-20 tetap di Indonesia atau pindah ke negara lain.
Sikap FIFA tersebut menyusul santernya penolakan terhadap kehadiran Timnas Israel di Indonesia untuk ikuti ajang kejuaraan sepakbola U-20 terakbar sejagad tersebut.
Sebelumnya akibat penolakan Timnas Israel, FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang mestinya dilakukan pada akhir Maret ini di Bali. Tak hanya itu, akibat kisruh tersebut, ada signal FIFA lakukan pencabutan Indonesia sebagai tuan rumah.
Menanggapi kondisi tersebut, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo tegaskan jaminan keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20.
Presiden Jokowi seperti di kutip melalui video di kanal YouTube Biro Pers Kepresidenan menyatakan bahwa menjamin keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 di Indonesia tidak ada kaitannya dengan konsistensi politik luar negeri terhadap Palestina. Karena dukungan terhadap Palestina selalu kokoh dan kuat.
"Dalam urusan Piala Dunia U-20 ini kita sependapat dengan duta besar Palestina untuk Indonesia bahwa aturan FIFA harus ditaati anggotanya," kata Presiden Jokowi, Selasa (28/3).
BACA JUGA : Diselamatkan Jordi AmatKarena itu, Presiden menegaskan untuk tidak mencampuradukan urusan politik dan olahraga. "Jadi jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik. Saat ini FIFA juga sudah mengetahui terkait penolakan keikutsertaan Timnas Israel bermain pada Piala Dunia U-20 di Indonesia," imbuhnya.
Jokowi menjelaskan, saat ditunjuk menjadi tuan rumah, Indonesia belum tahu siapa yang menjadi peserta dari Piala Dunia U-20 di Indonesia. Karena saat itu masih dalam proses prakualifikasi. Termasuk juga keikutsertaan Timnas Israel yang lolos seleksi untuk untuk ikut serta dalam Piala Dunia U-20 yang baru diketahui pada Juli 2022 yang lalu.
"Tapi kita pemerintah dan juga PSSI masih terus berusaha agar ada solusi terbaik mengenai persoalan ini. Untuk itu saya sudah mengutus Ketua Umum PSSI, Erick Thohir untuk bertemu dengan petinggi FIFA di Zurich, Swiss guna penyelesaian yang terbaik mencari solusi yang terbaik," jelasnya.
Presiden dalam penyampaian soal Piala Dunia U-20 juga mengatakan, Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 melalui proses bidding. Melalui proses seleksi yang panjang dan dan pada proses akhir ada tiga kandidat negara yaitu Brazil, Indonesia dan Peru.
Saat itu semua pihak berjuang dan bekerja keras bersama-sama agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Akhirnya pada Oktober 2019 Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA.
"Ini merupakan kehormatan bagi bangsa Indonesia karena kita mendapat kepercayaan untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20. Penyelenggaraan event olahraga yang paling banyak digemari di seluruh dunia," tambahnya.
Sementara itu, ditengah polemik yang terjadi, Gubernur Sumsel, Herman Deru masih yakin Piala Dunia U-20 masih bakal berlangsung di Indonesia. Lantaran FIFA masih memeriksa seluruh lapangan yang masuk sebagai calon tuan rumah Piala Dunia U-20 termasuk Palembang, Sumsel. Dan secara umum Sumsel sangat siap dengan berbagai infrastruktur yang ada.
"Kan baru drawingnya saja yang batal di Bali. Buktinya FIFA masih periksa seluruh lapangan. Harapan kita pastinya agar Piala Dunia U-20 tetap berlangsung di Indonesia," ujar Deru.
Bahkan, Deru sendiri menyatakan siap menjadi tuan rumah drawing Piala Dunia U-20. "Kami (Sumsel, red) siap jadi tuan rumah kalau Solo tidak jadi (lokasi drawing Piala Dunia)," imbuhnya.
Deru menambahkan, penyelenggaraan Piala Dunia menjadi penting untuk perekonomian di Sumsel. Mengingat ekonomi akan bergerak. "Ini bisa menstimulasi dan mengakselerasi agar ekonomi kita cepat pulih," pungkasnya. (tin/yun/gsm)