LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID – Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lubuklinggau terpilih, Yopi Karim dan Rustam Effendi mengungkapkan ambisi besar mereka untuk mewujudkan sebagian besar visi dan misi dalam 100 hari pertama masa kepemimpinan.

Fokus utama mereka mencakup sektor kesehatan, pendidikan, dan kegiatan sosial yang dinilai sebagai fondasi penting bagi kesejahteraan masyarakat Lubuklinggau.

BACA JUGA:Honorer Pemkot Lubuklinggau Ajukan 7 Tuntutan

BACA JUGA:Nasib Tak Pasti! Honorer Pemkot Lubuklinggau Demo Tuntut Kepastian Status di Depan DPRD

‘’Mudah-mudahan dalam 100 hari kerja, 60-70 persen visi dan misi kami sudah dapat direalisasikan, terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan kegiatan sosial lainnya,” ujar Yopi Karim, belum lama ini.

Dalam kesempatan tersebut, Yopi Karim menekankan pentingnya persatuan masyarakat Lubuklinggau pasca-pemilihan kepala daerah (pilkada).

Ia mengajak seluruh warga  melupakan perbedaan antarpendukung dan bersama-sama membangun kota yang lebih maju.

‘’Kita semua harus menyatu untuk membangun Lubuklinggau yang lebih bersinergi, maju, berkembang, dan sejahtera. Tidak ada lagi perbedaan antara pendukung nomor 1 atau nomor 2,” tegasnya.

Rustam Effendi, sebagai pendampingnya, menambahkan, harmonisasi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci keberhasilan program kerja mereka.

Pasangan Yopi-Rustam mengusung visi “Terwujudnya Kota Lubuklinggau yang Maju dan Sejahtera.” Untuk mewujudkan visi tersebut, mereka menetapkan empat misi utama.

Ke-4 nya yakni mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang merata, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan.

Membangun perekonomian berbasis potensi lokal. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sejahtera, dan religius.

‘’Fokus dalam 100 hari pertama, memperbaiki akses layanan kesehatan, meningkatkan kualitas pendidikan, dan memperkuat program-program sosial berbasis komunitas,’’ ujarnya.

Untuk persiapan menjelang pelantikan pun sudah matang. “Kami sudah menyiapkan segala kebutuhan, termasuk pakaian resmi untuk pelantikan. Hal ini adalah simbol kesiapan kami untuk bekerja dan melayani masyarakat,” jelas Rustam Effendi.