LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID – Polres Lubuklinggau menunjukkan komitmennya dalam mendukung target swasembada pangan dan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP). Yang dilakukan, dengan mengembangkan budidaya ikan air tawar. Jenisnya, ikan nila, patin, dan gurami.

Budidaya ikan air tawar ini sebagai langkah konkret untuk mendorong ketahanan pangan lokal. Kegiatan ini dipusatkan di kolam-kolam budidaya yang dikelola langsung oleh jajaran Polres Lubuklinggau. Lokasinya di jalan Lapter Silampari, Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I. 

Kapolres Lubuklinggau, AKBP Bobbi Kusuma Wardhana menjelaskan, program ini sejalan dengan visi pemerintah pusat maupun Pemprov Sumsel. Untuk memperkuat kemandirian pangan melalui pemanfaatan sumber daya lokal secara maksimal.

"Budidaya ikan nila, patin, dan gurami ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan internal. Tapi juga bisa didistribusikan kepada masyarakat sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan di Lubuklinggau," ujarnya.

BACA JUGA:Bulog Diminta Perkuat Jaringan di Banyuasin untuk Swasembada Pangan

BACA JUGA:Memandirikan Kawasan Transmigrasi, Ciptakan Sumsel Swasembada Pangan

Ikan-ikan yang dipelihara di kolam dirancang untuk mendukung siklus produksi yang berkelanjutan. Dalam pembudidayaannya, Polres Lubuklinggau melibatkan masyarakat. Kapolsek Lubuklinggau Timur I, Iptu Rodhiman mengatakan, program budidaya ikan air tawar ini tidak hanya berfokus pada penyediaan pangan. Tapi juga menciptakan dampak ekonomi positif bagi masyarakat. 

Hasil budidaya yang melimpah diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan dan contoh bagi warga sekitar. “Kami ingin memberikan contoh nyata bahwa institusi Kepolisian juga bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Dengan cara ini, kami tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat," tambah Kapolres.

Ke depan, Polres Lubuklinggau berencana memperluas area budidaya dan menambah variasi budidaya perikanan. Caranya berkolaborasi dengan bidang pertanian. Selain itu, program ini akan digabungkan dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan pengolahan perikanan menjadi produk bernilai tambah.