Suhu Dingin Melanda Silampari, BMKG Sebut Dampak Angin Baratan

Suhu dingin melanda Silampari akibat angin baratan, BMKG imbau kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan potensi banjir serta longsor. Foto:Izul/Sumateraekspres.id--
"Masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan, terutama saluran air, serta memangkas pohon yang berisiko tumbang.
BACA JUGA:PAD Lahat Diprediksi Meningkat di 2025 Meski Pembebasan BPHTB dan Retribusi PBG Dihapuskan
BACA JUGA:BYOND by BSI Catat 3 Juta Pengguna Aktif Dua Bulan Pasca Peluncuran
Pastikan juga konstruksi rumah dalam kondisi aman dari angin kencang," tambah Siswanto.
Fenomena suhu dingin ini sudah mulai dirasakan dalam aktivitas sehari-hari. Di Lubuklinggau, banyak warga mengeluhkan suhu yang terasa lebih dingin dari biasanya, terutama saat pagi hari.
Beberapa di antaranya bahkan menambah selimut tebal untuk menghangatkan tubuh.
“Tiap pagi sekarang lebih dingin, tidur harus pakai dua selimut,” ujar Aisyah, warga Kelurahan Jogoboyo.
Hujan grimis yang sering terjadi di pagi hari juga menambah rasa kelembapan yang tinggi. Tak sedikit anak-anak yang kini terkena batuk dan pilek.
BACA JUGA:Dua Pekan Ditutup, Ratusan Karyawan DA Club 41 Dirumahkan, Pemilik Angkat Bicara
BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca resmi dan tidak mudah terpengaruh informasi yang tidak terverifikasi, yang dapat menimbulkan kepanikan.
Fenomena suhu dingin ini diprediksi akan berlanjut selama beberapa minggu mendatang seiring pengaruh cuaca global dan lokal.
Dengan kesiapsiagaan yang baik, diharapkan dampak buruk dari cuaca ekstrem ini dapat diminimalisir, menjaga keselamatan dan kenyamanan warga di wilayah Bumi Silampari.