Orang Tua Terbantu Program MBG, Siswa Hemat Uang Jajan, Menu Sudah Ditentukan BGN, Katering Tinggal Memasak

SALING LIHAT MENU: Pelajar SDN 129 Palembang, saling lihat menu program Makan Bergizi Gratis, sebelum santap bersama dalam kelas.- FOTO: KRIS SAMIAJI/SUMEKS-
Terpisah, SMKN 7 Palembang juga yang siswanya mendapatkan program MBG di Kecamatan Sukarami. “Program MBG ini sangat membantu para siswa dan orang tua, mengingat rata-rata orang tua siswa kami berasal dari ekonomi biasa,” ucap Lukman, Wakil Kepala SMKN 7 Palembang bidang Humas.
Dari pembagian hari pertama Senin (13/1), dan hari kedua, Selasa (14/1), menurut Lukman, berjalan lancar sesuai dengan arahan. “Sesuai petunjuk pusat dan Badan Gizi, program MBG ini bukan untuk kenyang, tapi makan bergizi,” tegasnya.
SMKN 7 Palembang yang pertama dapat program MBG, untuk jenjang SMK dan SMAN di Palembang. ”Setiap hari kami mengisi form, jumlah sesuai dengan kehadiran siswa dan diserahkan. Katering jam 11.00 WIB sudah berada di sekolah, jam 12.00 WIB kami distribusikan ke kelas masing-masing. Begitu jam istirahat, anak-anak langsung makan," jelasnya.
BACA JUGA:Isi Kotak Hijau Bikin Penasaran, Program MBG BGN Disambut Antusias Anak TK di Kayuagung
BACA JUGA:Belum Pakai Ompreng, tapi Masih Wadah Plastik, Kandungan Standar Gizi Porsi MBG
Total siswanya ada 1.100 orang. Namun yang hadir hanya 920 siswa. Sisanya siswa sedang mengikuti praktek industri. “Kami melakukan kontrol ke kelas untuk evaluasi, ternyata 2 hari pelaksanaan ini anak-anak sangat semangat. Tidak ada masalah jumlah porsinya,” sebutnya.
Paket makanan dari catering dikumpulkan di aula sekolah, sebelum didistribusikan . Baru perwakilan kelasnya mengambil, untuk dibagi ke teman-temannya. “Nasi dan lauknya lumayan enak. Tapi porsiny saja yang masi kurang," kata Nur Aziza Tasyari, siswi kelas 12 DKV 3.
Sebelum ada program MBG ini, dia biasa membawa bekal atau dikasih uang jajan Rp10 ribu per hari. "Harapan program ini tetap berjalan, dan porsi makan bisa ditambah. Sehingga tidak perlu jajan lagi, uang bisa hemat,” tukasnya.
Senada, Ahmad Mujahidin, siswa kelas 12 Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR). "Dibanding hari pertama, aku lebih suka hari kedua, ada menu ikan. Tapi masih belum kenyang. Jujur aku tidak pernah bawak bekal, jajan di kantin saja. Sehari dikasih jajan Rp10-15 ribu,” singkatnya.
Owner katering Dapur Mamaraza, Gita, menjelaskan menu hari kedua MBG, nasi putih, ikan patin saus asam manis, cah sawi, tahu kecap, dan buah pisang. "Iya sama semua (menu TK, SD, SMP, SMK), hanya porsinya yang beda," jelasnya.
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Siapkan 10 Petugas Dapur di 5 Sekolah Palembang
BACA JUGA:Hari Kedua Program MBG di Palembang, Nasi Datang Terlambat ke SMPN 19, Siswa Senang Menu Ada Ayamnya
Per hari untuk siswa 4 sekolah ini di Kecamatan Sukarami, pihaknya memasak sebanyak 3.160 porsi. Dikerjakan oleh 40 petugas. Terdiri petugas masak nasi 8 orang, packing 16 orang, masak sayur dan lauk 12 orang. “Serta ada 2 orang pengawas, 1 dari ahli gizi, 1 owner-nya,” ulas Gita. Proses memulai masak dibagi 2 shift, pukul 01.00 WIB, dan 05.00 WIB.
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel H Awalluddin SPd MSi, untuk jenjang SMA/SMK, program MBG baru dimulai Senin (13/1). Baru 2 sekolah. SMKN 7 Palembang sebanyak 1.024 siswa, dan SMK Ma’ariful Ulum Banyuasin sebanyak 128 siswa.
Untuk kabupaten/kota lain dibawah kewenangan Provinsi Sumsel, tetap akan ada. Namun sejauh ini waktu dan tempat belum ditentukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). “Seperti di Muratara, OKI, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Lubuklinggau, OKU Timur, dan Ogan Ilir,” urainya.