https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Masjid Kapal, Mitos Gua Naga hingga Beduk Kayu Unglen

BERBENTUK KAPAL : Masjid Al Muttaqin terlihat berbentuk seperti kapal karena pembangunannya mengikuti bentuk karang yang menjorok. Masjid ini telah dibangun sejak tahun 1931 artinya sudah berusia sekitar 94 tahun. FOTO: BERRY SUNISU/SUMEKS--

Saat itu masyarakat Tanjung Agung punya dana pembangunan, tapi tidak punya lahan. Setelah musyawarah diputuskan dibangun musala atau langgar Al Muttaqin di atas lahan yang ada di pinggir Sungai Ogan. Luas bangunan sekitar 10 meter x 10 meter.

Setelah cukup lama, penduduk sekitar semakin padat, langgar pun direhab pertama kali pada tahun 1976.

Setelah direhab bangunannya menjadi masjid dengan ukuran 17 meter X 22 meter yang bisa menampung sekitar 500 orang jemaah.

Karena bentuk karang yang menjorok, dibangun pula pagar seperti perahu hingga dikenal sampai sekarang. 

BACA JUGA:CATAT, Saudi Keluarkan Pedoman Khusus Bagi Wanita Selama di Masjidil Haram dan Nabawi

BACA JUGA:Sedekah Minyak Jelantah: Inisiatif Unik untuk Pembangunan Masjid di Lahat

Di bagian depan terdapat mimbar, bagian tengah dalam masjid ada juga mimbar lama yang tetap dipertahankan. Saat ini berada di posisi agak tengah bangunan.

Jadi ada lebih 1 mimbar dalam masjid. Masjid ini dipakai sebagai tempat ibadah dan berbagai kegiatan agama. Kerap ramai dikunjungi, terutama pada saat salat Tarawih di bulan Ramadan. (bis/fad)


BERBENTUK KAPAL : Masjid Al Muttaqin terlihat berbentuk seperti kapal karena pembangunannya mengikuti bentuk karang yang menjorok. Masjid ini telah dibangun sejak tahun 1931 artinya sudah berusia sekitar 94 tahun. FOTO: BERRY SUNISU/SUMEKS

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan