Kinerja Perbankan Tumbuh Positif dengan Risiko Terjaga, Pertumbuhan Kredit Capai Double Digit
Kinerja Perbankan Tumbuh Positif dengan Risiko Terjaga, Pertumbuhan Kredit Capai Double Digit-Foto: IST-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kinerja intermediasi perbankan Indonesia terus menunjukkan tren positif.
Pada November 2024, pertumbuhan kredit melanjutkan capaian double-digit growth sebesar 10,79 persen (yoy), sedikit melambat dari Oktober 2024 yang mencatatkan 10,92 persen.
Total kredit yang disalurkan mencapai Rp7.717 triliun.
Berdasarkan jenis penggunaannya, Kredit Investasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 13,77 persen (yoy), diikuti oleh Kredit Konsumsi yang tumbuh 10,94 persen dan Kredit Modal Kerja sebesar 8,92 persen.
Sementara itu, bank BUMN menjadi kontributor utama pertumbuhan kredit dengan kenaikan 12,41 persen (yoy).
BACA JUGA:Mulai Disidangkan Hari Ini, 4 Gugatan PHPU Pilkada 2024 di Sumsel, Apa Permohohannya?
BACA JUGA:Indeks Saham Anjlok, Tapi Bursa Karbon Bersinar: Transaksi Capai Rp50 Miliar!
Dari sisi kategori debitur, kredit korporasi tumbuh signifikan sebesar 16,19 persen, sementara kredit UMKM tetap mencatatkan peningkatan sebesar 4,02 persen.
Pertumbuhan DPK dan Likuiditas Terjaga
Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan juga tumbuh positif sebesar 7,54 persen (yoy) menjadi Rp8.835,9 triliun, naik dari Oktober 2024 yang tumbuh 6,74 persen (yoy).
Komponen giro mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 10,97 persen, disusul tabungan 6,55 persen, dan deposito 5,57 persen.
BACA JUGA:Dijerat Pasal Berlapis, 4 Terdakwa Dugaan Korupsi Mega Proyek LRT Tak Eksepsi
BACA JUGA:Hari Kedua Program MBG di Palembang, Nasi Datang Terlambat ke SMPN 19, Siswa Senang Menu Ada Ayamnya
Likuiditas perbankan tetap memadai. Rasio Alat Likuid terhadap Non-Core Deposit (AL/NCD) berada di level 112,94 persen dan Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat sebesar 25,57 persen, jauh di atas ambang batas minimum masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.
Selain itu, Liquidity Coverage Ratio (LCR) tercatat di angka 213,07 persen, mengindikasikan posisi likuiditas yang solid.