https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Masih Ada Sektor PAD yang di Bawah 50 Persen

Subranuddin SE-foto: ist-

Lahat, SUMATERAEKSPRES.ID - Kabupaten Lahat telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam hal Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama lima tahun terakhir. Sejak kepemimpinan CAHAYA (Cik Ujang- Haryanto) periode 2019-2023.

Pada tahun 2020 hingga 2023, PAD Kabupaten Lahat terus mengalami peningkatan dengan persentase pertumbuhan realisasi sekitar 10 persen lebih.

Kemudian 2023 ke 2024, masa kepemimpinan PJ Bupati Lahat Muhammad Farid SSTP lalu berganti Imam Pasli SSTP M.Si, peningkatan target 0,79 persen, sementara pertumbuhan realisasi belum terlihat karena masih dalam proses penghitungan hingga akhir tahun. Pada tahun 2024 ini, capaian realisasi PAD hingga 20 Desember telah mencapai 103 persen. Yakni dari target Rp178. 830.489.337 realisasinya Rp184.491.077.014,23. 

Namun, beberapa sektor PAD di Kabupaten Lahat mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2024, dengan angka pencapaian yang masih di bawah target, khususnya dari retribusi daerah. Beberapa sektor yang terpengaruh antara lain retribusi pelayanan kesehatan di puskesmas dan retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum. Hingga 20 Desember 2024, kedua sektor ini bahkan mencatatkan pencapaian di bawah 50 persen.

BACA JUGA:Jawab Pandangan Umum Fraksi, Pj Bupati OKI akan Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah

BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Optimis Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah, Sesuai Regulasi - Tanpa Membebani Masyarakat

Kepala Bapenda Lahat, Subranuddin SE, menyatakan  pihaknya bakal segera melakukan koordinasi dengan OPD terkait untuk menangani masalah tersebut. Selain itu, terdapat juga sektor pajak daerah yang masih jauh dari target, seperti pajak sarang burung walet, pajak mineral bukan logam, batuan lainnya, dan pajak parkir, yang pencapaiannya masih di bawah 70 persen.

"Langkah-langkah perbaikan diharapkan dapat segera dilakukan agar sektor-sektor ini dapat mencapai target yang diinginkan," ujar Subranuddin.

Lanjutnya secara umum, sumber utama kontribusi PAD berasal dari beberapa sektor, di antaranya. Galian C, BPHTB(Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), PBJT (Pajak Barang dan Jasa Tertentu), sektor ketenagalistrikan, dan Sektor Restoran dan Makanan & Minuman. Beberapa sektor ini mengalami pertumbuhan signifikan akibat bertumbuhnya jumlah perumahan, restoran serta meningkatnya daya beli masyarakat pasca-pandemi Covid-19.

Perekonomian Kabupaten Lahat juga mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan, dengan banyak investor yang tertarik untuk membuka usaha di daerah ini. Salah satu sektor yang berperan penting dalam hal ini adalah industri pertambangan batu bara, yang turut menarik perhatian baik investor. Adanya kemajuan perekonomian Kabupaten Lahat meningkatkan pertumbuhan di sektor restoran, rumah kos, perumahan dan industri.

BACA JUGA:ACUNG JEMPOL! Pariwisata Kota Palembang Sukses Pacu Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp345 Miliar

BACA JUGA:Optimalkan Sektor PAD, Kabupaten Lahat Tetap Fokus Peningkatan Pendapatan di 2024

Kemudian, dalam rapat Tim Pengelola Aset Daerah (TPAD),  Pemerintah Kabupaten Lahat melalui Bapenda Lahat menargetkan PAD sebesar Rp 230.993.526.509 pada tahun 2025. Beberapa kebijakan yang akan diterapkan untuk mencapai target tersebut antara lain. Adanya Opsen membuat peningkatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Perubahan Tarif Reklame,  menyesuaikan dengan Undang-Undang Hak Keuangan Daerah (UU HKPD). Penyesuaian Nilai Zona Tanah dan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).

"Selain itu, akan dilakukan penguatan pengawasan dan pengendalian, dengan melibatkan Aparat Penegak Hukum (APH) seperti Jaksa dan Kepolisian," sampainya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan