https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Pasar Modal Indonesia Siap Menyokong Program Strategis Pemerintah, Buka Peluang Besar untuk Investor!

Pasar Modal Indonesia Siap Menyokong Program Strategis Pemerintah, Buka Peluang Besar untuk Investor!-Foto: OJK-

Tujuannya adalah untuk memperluas penetrasi produk pasar modal di luar saham, sekaligus memastikan perlindungan bagi para investor agar kepercayaan mereka tetap terjaga.

Dukungan Pemerintah untuk Pasar Modal Indonesia

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, dalam sambutannya juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap pengembangan pasar modal Indonesia.

Menurutnya, penguatan pasar modal melalui edukasi dan literasi keuangan harus dimulai sejak dini, bahkan di tingkat sekolah dasar. Hal ini diharapkan dapat memperkenalkan generasi muda kepada dunia pasar modal dan membuat mereka lebih familiar dengan kegiatan jual beli saham.

Sri Mulyani menambahkan, pemerintah akan terus memperbaiki kerangka pengaturan sektor keuangan melalui penyempurnaan produk turunan Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).

Penyempurnaan ini termasuk implementasi pajak karbon dan regulasi batas emisi sektoral, yang diharapkan dapat mendorong pengembangan bursa karbon di Indonesia.

“Kami akan bekerja sama dengan para menteri terkait untuk memperbaiki regulasi sektor keuangan, memberikan ruang untuk inovasi, namun tetap menjaga tata kelola yang baik,” tegas Sri Mulyani.

Kinerja Pasar Modal Indonesia

Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami sedikit penurunan pada 30 Desember 2024, yakni -2,65% year-to-date (ytd), pasar modal Indonesia tetap menunjukkan kinerja yang impresif.

Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp12.33 triliun, tumbuh 5,74% dibandingkan tahun sebelumnya. Pasar obligasi juga mencatatkan kenaikan, dengan Indeks Composite Bond Indonesia (ICBI) tumbuh sebesar 4,82%.

Selain itu, penghimpunan dana melalui Penawaran Umum (IPO) hingga akhir tahun mencapai Rp259,24 triliun, dengan 43 emiten baru. Reksa Dana juga menunjukkan kinerja positif, dengan Asset Under Management (AUM) mencapai Rp840,6 triliun, meningkat sebesar 1,44%.

Sementara itu, penghimpunan dana melalui Securities Crowdfunding (SCF) mencatatkan angka yang signifikan, mencapai Rp1,35 triliun dengan 16 platform penyelenggara yang berhasil mengakomodasi 708 pelaku UKM.

Salah satu pencapaian penting adalah pertumbuhan jumlah Single Investor Identification (SID) yang mencapai 14,8 juta, atau meningkat 22,21% dibandingkan tahun lalu.

Sebagian besar investor baru ini berusia di bawah 40 tahun, mencatatkan dominasi 79% dari total SID.

Pasar karbon juga mengalami perkembangan yang signifikan, dengan volume transaksi mencapai 908 ribu ton CO2 ekuivalen pada 30 Desember 2024.

Nilai transaksi kumulatif bursa karbon mencapai Rp50,64 miliar, dengan 100 perusahaan yang telah berpartisipasi.

OJK berkomitmen untuk terus memantau perkembangan pasar modal baik global maupun domestik, serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas pasar dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan