https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Pemerintah Dorong Program Belanja Murah untuk Tingkatkan Minat Belanja Jelang Libur Nataru 2024

Pemerintah Dorong Program Belanja Murah untuk Tingkatkan Minat Belanja Jelang Libur Nataru 2024-Foto: Freepik-

Solihin, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), mengungkapkan bahwa sektor ritel di Indonesia memiliki potensi omzet sekitar Rp424 triliun dalam satu tahun.

Program EPIC Sale diharapkan dapat menarik lebih banyak konsumen untuk berbelanja, dengan harapan peningkatan penjualan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.

Menko Airlangga optimis bahwa target yang ditetapkan dalam program-program belanja seperti Harbolnas, BINA, dan EPIC Sale akan tercapai.

Pencapaian target tersebut, menurutnya, menunjukkan daya beli masyarakat Indonesia yang masih kuat, apalagi dengan adanya harga yang terjangkau dan potongan harga yang menarik.

Pemerintah juga terus memantau keberhasilan minimarket dalam menjaga kestabilan harga bahan pokok.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga memberikan penjelasan mengenai kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Ia menegaskan bahwa bahan pokok penting dan seluruh turunannya tidak dikenakan PPN. Begitu pula dengan sistem pembayaran, termasuk pembayaran tol, yang juga tidak akan dikenakan PPN.

"Saya tegaskan, transaksi QRIS tidak ada PPN," ujar Airlangga.

Menko Airlangga juga memberikan klarifikasi mengenai kenaikan tarif PPN yang naik dari 11% menjadi 12%.

Namun, ia menekankan bahwa kenaikan tersebut hanya sebesar 1% dan tidak berlaku untuk transportasi publik serta bahan pokok penting yang PPN-nya akan ditanggung oleh Pemerintah.

Hadir dalam peluncuran tersebut Menteri Perdagangan Budi Santoso, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian Ali Murtopo Simbolon, serta sejumlah pejabat lainnya yang turut mendukung kelancaran program-program belanja murah ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan