Ketiganya adalah Mendagri Tito Karnavian, pengusaha Indonesia Boy Thohir (adik Erik Tohir) dan Dirjen Bea Cukai Askolani. Anggota MWA berikutnya adalah 1 orang alumni Unsri yang dipilih oleh Dewan senat, yaitu Dirut Bank Mandiri Darmawan Junaidi (Ketua IKA Unsri).

Lalu, 1 orang mahasiswa Unsri, yaitu ketua BEM yang masih aktif saat ini serta 1 orang dari tenaga kependidikan (tendik), karyawan Unsri. 

"Tapi daftar 17 nama anggota majelis wali amanat ini belum resmi ya, namun sudah kami ajukan ke menteri Pendidikan untuk diresmikan dan diterbitkan SK," ungkap Prof Taufik. 

Pengajuan SK untuk daftar MWA ini sudah diserahkan sejak tanggal 13 Desember 2024 lalu.

Sembari menunggu, rektor menyatakan kesediaan dan kesiapannya untuk audiensi dengan menteri pendidikan terkait untuk menetapkan arahan langsung dari menteri setelah lengkapnya organ untuk PTNBH. 

Rektor menyebut, kalau semua organ PTNBH sudah lengkap, berarti nanti sudah bisa berjalan. Jika nantinya ingin menentukan kebijakan akademik maka harus meminta pertimbangan dari senat akademik universitas. 

Misalnya seperti jika Unsri ingin membuka atau menyatukan program studi (prodi). Maka cukup rektor mengusulkan ke senat, tidak perlu lagi ke kementrian.

Begitu juga dengan MWA jika sudah terbentuk, maka kebijakan non-akademik seperti penentuan anggaran tahun depan ataupun perencanaan lainnya dapat langsung ditetapkan.

BACA JUGA:Menuju Target 12 Persen, Unsri Kukuhkan 8 Guru Besar, Tercapai 4 Tahun Ke Depan

BACA JUGA:Sosialisasi Bullying, Masiswa Kesehatan Masyarakat FKM Unsri Kunjungan Lapangan Bersama Pelajar SMAN Sumsel 

"Kalau tiga organnya sudah lengkap, maka PTNBH bisa benar-benar jalan berdasarkan aspek akademik dan non akademik.

Jadi tolong doanya, mudah-mudahan dalam minggu ini sebelum akhir tahun SK tentang majelis wali amanat bisa keluar," pungkas Prof Taufik. (dik/kur)