PTM Penyebab Kematian Tertinggi, Tema Peringatan HKN Ke-60, Gerak Bersama Sehat Bersama
PERINGATAN HKN: Para peraih penghargaan foto bersama pada acara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-60 di Griya Agung Palembang, Rabu (4/12).- FOTO: HUMASPEMPROVSUMSEL -
Dinkes Sumsel pun menindaklanjuti enam pilar transformasi kesehatan tersebut. Arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan di Sumsel yakni bagaimana meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta. “Penekanannya pada penguatan pelayanan kesehatan dasar dan peningkatan upaya promotif dan preventif," paparnya.
Tentunya didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi yang berfokus pada peningkatan kesehatan ibu, anak, KB dan kesehatan reproduksi. Lalu, percepatan perbaikan gizi masyarakat dan penurunan prevalensi balita stunting. Kemudian, peningkatan pengendalian penyakit, pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) serta pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan makanan.
"Keberhasilan pembangunan kesehatan, tidak hanya tergantung dari kinerja upaya pelayanan kesehatan, dimana upaya promotif dan preventif menjadi utama tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif," ungkapnya.
Peran puskesmas sebagai garda terdepan layanan kesehatan masyarakat hingga posyandu sebagai lembaga kemasyarakatan desa menjadi sangat penting.
"Ke depan, posyandu di Sumsel harus memiliki standar alat yang lengkap dengan kader-kader memiliki kompetensi kecakapan. Sehingga kegiatan penimbangan bayi/balita, pencegahan stunting, pemeriksaan ibu hamil, pemeriksaan penyakit tidak menular dan skrining beberapa penyakit menular dapat dilakukan di posyandu," tambahnya,
BACA JUGA:Penyakit MU Mulai Nular ke Manchester City, Haaland Cs Sudah Catat 5 Kekalahan Beruntun Nih
BACA JUGA:Manfaat Teh dan Kopi untuk Tubuh: Dari Antioksidan hingga Penurunan Risiko Penyakit Kronis
Dengan aktifnya layanan primer ini, maka diharapkan derajat kesehatan masyarakat dapat meningkat dan beban kesehatan dapat dikurangi. Terutama beban pembiayaan kesehatan yang tinggi jika harus sampai dirujuk ke rumah sakit.Pada pilar transformasi pembiayaan kesehatan, Sumsel telah melaksanakan program Berkat (Berobat Pakai KTP).
Ini suatu program dimana masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan mulai dari Fasiltas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), sampai ke pelayanan kesehatan rujukan di rumah sakit.
Caranya hanya dengan menggunakan KTP atau Nomor Induk Kependudukan (NIK). Hal ini dapat tercapai karena Provinsi Sumsel telah mencapai Universal Health Coverage (UHC). Masyarakat di Sumsel yang telah tercover program JKN melalui BPJS Kesehatan.
"Saya mengajak seluruh masyarakat untuk terus mengutamakan kesehatan, mulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar kita. Mari kita bangun bersama budaya sehat, demi lndonesia Emas 2045, bahkan sampai ke generasi selanjutnya," pungkasnya.