Giliran Trafo PDAM Digasak Maling
DIGARONG: Kerangka trafo PDAM Tirta Prabu Jaya Prabumulih yang sengaja ditinggalkan oleh kawanan pencuri yang hanya mengambil kawat tembaga yang ada di dalam trafo. FOTO : DIAN/SUMEKS--
SUMATERAEKSPRES.ID, SUMATERAEKSPRES.ID - Aksi pencurian trafo listrik di kota Prabumulih semakin menjadi-jadi. Setelah sebelumnya 2 unit trafo milik PT PLN digasak maling. Kali ini, giliran trafo PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirta Prabujaya yang juga hilang dicuri.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, pencurian trafo milik PDAM Tirta Prabujaya itu ternyata telah terjadi pada Rabu, 4 Desember 2024 lalu.
BACA JUGA:Pencurian Trafo PLN di Prabumulih, Dua Warga Disandera dan Ditodong Pistol
Adapun dampak nya, tak kurang dari 600 pelanggan di kawasan Rambang Kapak Tengah (RKT) yang terimbas dan tak bisa mendapatkan pasokan air bersih.
Dikonfirmasi Kamis (12/12), Direktur PDAM Tirta Prabujaya, Fajar Chriswarry Ardhana ST MSi membenarkan pihaknya telah kehilangan trafo yang berada di Desa Jungai, kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), Kota Prabumulih.
Fajar menjelaskan bahwa peristiwa ini pertama kali diketahui oleh petugas yang hendak menyalakan pompa intake pada tanggal 5 Desember 2024.
"Saat akan menyalakan mesin pompa ternyata tidak mau hidup. Awalnya petugas kita mengira karena mati lampu. Tapi saat masuk ke kantor, lampu dan kipas angin ternyata menyala," sebutnya.
Selanjutnya, petugas yang merasa curiga akan kejadian tersebut langsung melakukan pemeriksaan di lokasi intake.
"Saat ke lokasi intake, petugas kita terkejut melihat box trafo yang sudah berada di tanah dan kondisinya berantakan," terangnya mengaku setelah dicek, ternyata tembaganya sudah hilang.
Melihat kondisi tersebut, petugas segera melaporkan kejadian itu kepada dirinya dan pihaknya pun langsung menuju lokasi untuk meninjau keadaan.
"Distribusi air terhenti, ada 600 pelanggan di kecamatan RKT yang terdampak," tutur Fajar.
Lebih lanjut, pria yang hobi tanaman bonsai itu menjelaskan bahwa kerugian yang dialami PDAM Tirta Prabujaya akibat pencurian ini mencapai ratusan juta rupiah.
"Untuk harga trafo saja sudah puluhan juta, belum lagi kerugian tidak terjualnya air bersih ke pelanggan. Biasanya untuk wilayah RKT, pendapatan per bulannya mencapai Rp50 juta," bebernya.