Menjaga Peradaban Islam: 20 Kyai Muda Indonesia Selesaikan Pelatihan Makhtutath di Mesir
Menjaga Peradaban Islam: 20 Kyai Muda Indonesia Selesaikan Pelatihan Makhtutath di Mesir-Foto: Kemenag-
Ia menyebutkan bahwa kemajuan Eropa, khususnya Renaisans, terpengaruh oleh ilmu makhtutath, yang banyak dipelajari oleh ilmuwan Muslim. Ia berharap, para peserta bisa menjadi agen perubahan bagi Indonesia dan peradaban Islam.
Dr. Ahmed Abdul Basith, penanggung jawab pelatihan, menekankan bahwa belajar adalah kewajiban setiap Muslim, dan ilmu yang didapatkan harus terus dipelajari dan diamalkan.
"Siapa yang tidak merasakan kehinaan dalam menuntut ilmu, ia akan merasakan kehinaan dalam kebodohan sepanjang hidupnya," pesannya.
Salah seorang perwakilan peserta, Ahmad Zuhairuz Zaman, mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Agama atas kesempatan mengikuti pelatihan ini. Ia menyatakan bahwa ilmu yang didapatkan akan diterapkan di Ma’had Aly di daerahnya, serta mengapresiasi pendampingan dari para ahli tahqiq di Mesir.
Wahyudi Rahman, peserta dari Ma’had Aly Sumatera Thawalib Parabek, mengungkapkan optimisme terhadap masa depan penelitian makhtutath di Indonesia. Ia percaya bahwa 20 ulama muda ini akan menjadi motor penggerak dalam penelitian dan pengembangan karya-karya ulama Nusantara.
Dengan berakhirnya acara ini, diharapkan semangat untuk melanjutkan studi dan penelitian tentang makhtutath dapat terus berkembang, memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan Islam di Indonesia.