Dari Desa Nepo ke Pasar Nasional: Transformasi Kacang Nepo Berkat Pemberdayaan BRI

Reporter: Dody Suryawan |

Editor: Rian Sumeks |

Senin , 25 Nov 2024 - 15:52

Dari Desa Nepo ke Pasar Nasional: Transformasi Kacang Nepo Berkat Pemberdayaan BRI-Foto: Bank BRI-

Suparman juga melibatkan sejumlah warga Desa Nepo dalam proses produksi Kacang Nepo, sehingga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.

Ia berharap bisnis ini terus berkembang sehingga dapat memperluas peluang kerja bagi lebih banyak warga desa.

“Kami ingin semakin banyak masyarakat yang terlibat dan merasakan manfaatnya. Harapan saya, UMKM desa ini semakin maju dan produk Kacang Nepo bisa menjadi ikon kuliner khas dari Desa Nepo,” ujar Suparman optimistis.

Menuju Pasar Nasional

Dengan produk yang kian diminati, Suparman bercita-cita membawa Kacang Nepo ke pasar nasional.

Ia ingin mengubah stigma hasil bumi Desa Nepo yang selama ini hanya dipasarkan sebagai bahan mentah menjadi produk siap konsumsi dengan nilai tambah.

“Kami ingin produk ini dikenal sebagai simbol inovasi dari Desa Nepo, dan semoga bisa bersaing di pasar nasional,” katanya penuh semangat.

Komitmen BRI untuk Pemberdayaan Desa

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menegaskan komitmen BRI dalam mendukung pengembangan UMKM, terutama di wilayah pedesaan.

“BRI tidak hanya berperan sebagai lembaga keuangan, tetapi juga menjadi penggerak pemberdayaan ekonomi dan sosial, baik untuk individu pelaku usaha maupun lembaga desa,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan desa sebagai upaya mendukung pemerataan pembangunan di Indonesia.

“Kami berharap program Desa BRILiaN bisa menjadi katalis bagi desa-desa di Indonesia untuk terus maju dan berkembang,” tutup Supari.

dari desa nepo ke pasar nasional: transformasi kacang nepo berkat pemberdayaan bri                            jakarta, sumateraekspres.id – desa nepo, terletak di kecamatan malusetasi, kabupaten barru, sulawesi selatan, dikenal akan kekayaan alamnya yang melimpah.
hasil bumi dari desa ini, yang selama ini hanya dijual mentah, kini berhasil diolah menjadi produk bernilai tambah berkat inovasi seorang pengusaha lokal, suparman.
ia berhasil memperkenalkan "kacang nepo," camilan khas yang kini semakin diminati masyarakat luas.
beragam varian rasa khas ditawarkan oleh kacang nepo, mulai dari kacang crispy, kacang sembunyi berlapis gula pasir, kacang disco, hingga kacang tempe. semua produk ini menghadirkan cita rasa unik yang renyah dan gurih.
baca juga:brimo: solusi praktis layanan perbankan digital dari bri
baca juga:kementerian bumn lapor deviden bumn capai 100% dengan nilai rp 85,5 triliun, target rp 90 triliun di 2025
awal mula usaha
suparman memulai usahanya pada 2022 setelah melihat potensi besar hasil bumi desa nepo yang belum termanfaatkan secara optimal.
“banyak hasil bumi dijual mentah ke luar desa. dari situ, saya terpikir untuk mengolahnya agar memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” jelas suparman.
dengan kemasan sederhana, produk kacang nepo perlahan mendapat perhatian. namun, lonjakan perkembangan baru terjadi setelah suparman mendapatkan dukungan dari bank rakyat indonesia (bri) melalui program desa brilian pada 2023.
baca juga:oppo run 2024 di bali acara lari berskala internasional yang menarik 5.000 peserta dari 23 negara
baca juga:mendikdasmen abdul mu’ti tekankan 3 makna guru hebat dalam pidato hari guru nasional 2024, ini katanya!
dukungan program desa brilian
melalui program ini, bri memberikan pelatihan intensif di berbagai bidang, seperti pemasaran, pengemasan, hingga penerapan teknologi digital. berkat pemberdayaan tersebut, kualitas kacang nepo meningkat secara signifikan, baik dari segi rasa maupun kemasan, sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
“pelatihan dari bri sangat membantu kami, mulai dari strategi pemasaran hingga teknologi digital seperti qris. sistem pembayaran non-tunai ini membuat transaksi lebih cepat dan memudahkan akses ke pasar modern,” tutur suparman.
kolaborasi bri dengan politeknik pariwisata turut membantu memperbaiki pengemasan produk, menjadikannya lebih menarik dan layak masuk ke supermarket. dampaknya sangat positif, hingga saat ini kacang nepo mampu menghasilkan pendapatan belasan juta rupiah per bulan.
memberdayakan warga desa
suparman juga melibatkan sejumlah warga desa nepo dalam proses produksi kacang nepo, sehingga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat setempat.
ia berharap bisnis ini terus berkembang sehingga dapat memperluas peluang kerja bagi lebih banyak warga desa.
“kami ingin semakin banyak masyarakat yang terlibat dan merasakan manfaatnya. harapan saya, umkm desa ini semakin maju dan produk kacang nepo bisa menjadi ikon kuliner khas dari desa nepo,” ujar suparman optimistis.
menuju pasar nasional
dengan produk yang kian diminati, suparman bercita-cita membawa kacang nepo ke pasar nasional.
ia ingin mengubah stigma hasil bumi desa nepo yang selama ini hanya dipasarkan sebagai bahan mentah menjadi produk siap konsumsi dengan nilai tambah.
“kami ingin produk ini dikenal sebagai simbol inovasi dari desa nepo, dan semoga bisa bersaing di pasar nasional,” katanya penuh semangat.
komitmen bri untuk pemberdayaan desa
direktur bisnis mikro bri, supari, menegaskan komitmen bri dalam mendukung pengembangan umkm, terutama di wilayah pedesaan.
“bri tidak hanya berperan sebagai lembaga keuangan, tetapi juga menjadi penggerak pemberdayaan ekonomi dan sosial, baik untuk individu pelaku usaha maupun lembaga desa,” jelasnya.
ia juga menekankan pentingnya pemberdayaan desa sebagai upaya mendukung pemerataan pembangunan di indonesia.
“kami berharap program desa brilian bisa menjadi katalis bagi desa-desa di indonesia untuk terus maju dan berkembang,” tutup supari.