Kapolres Musi Rawas Ajak Masyarakat Ciptakan Pilkada yang Aman dan Damai
Kapolres Musi Rawas (Mura), AKBP Andi Supriadi, mengimbau seluruh masyarakat untuk Jaga kedamaian Pilkada 2024! Stop hoax, politik uang, dan kampanye negatif demi Musi Rawas yang aman dan damai. Foto:Izul/Sumateraekspres.id--
MUSI RAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, Kapolres Musi Rawas (Mura), AKBP Andi Supriadi, mengimbau seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga situasi yang aman, damai, dan kondusif selama tahapan Pilkada.
Ia mengingatkan pentingnya partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat untuk menciptakan suasana yang tenang dalam rangka menyukseskan pesta demokrasi ini.
"Pilihan kita akan menentukan masa depan Kabupaten Mura. Mari kita ciptakan Pilkada yang aman dan damai untuk kemajuan daerah kita," ujar Kapolres Andi Supriadi pada Sabtu (23/11).
BACA JUGA:Akhir Pekan Seru! Belanja di Alfamart Dapatkan Diskon Menarik untuk Stok Minggu Depan
BACA JUGA:Tragis! Kecelakaan Maut di Jalan Nasional Palembang-Jambi, Remaja Tewas Tabrak Truk
Kapolres Mura juga memberikan perhatian serius terhadap beberapa isu yang sering muncul menjelang Pilkada, terutama masalah penyebaran berita hoax dan ujaran kebencian yang beredar luas di media sosial.
Ia menegaskan bahwa informasi yang tidak diverifikasi dapat merusak persatuan dan memecah belah masyarakat.
"Stop penyebaran berita hoax dan ujaran kebencian. Pastikan setiap informasi yang diterima telah melalui verifikasi yang benar sebelum disebarkan," tegasnya.
BACA JUGA:5 Destinasi Sejuk di Indonesia dan Tips Agar Tetap Nyaman dengan Gaya dari UNIQLO
BACA JUGA:BRI Kayuagung Gelar Panen Hadiah Simpedes, Sukardi Bawa Pulang Honda BRV
Selain itu, Kapolres juga mengingatkan masyarakat untuk menolak praktik politik uang (money politic), yang menurutnya dapat merusak integritas dan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.
Ia menegaskan bahwa politik uang tidak hanya mencederai nilai demokrasi, tetapi juga merusak citra Pilkada itu sendiri.
"Politik uang merusak kepercayaan publik. Mari kita hentikan praktik ini dan memilih dengan hati nurani," katanya tegas.
BACA JUGA:Harga Getah Karet Naik Rp15 Ribu per Kilogram, Petani di Muratara Bersorak Gembira