https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mengungkap Sejarah dan Kondisi Terkini Gunung Anak Krakatau: Potensi Bahaya yang Terus Mengintai

Gunung Anak Krakatau tetap aktif, menjadi pengingat akan sejarah letusan dahsyat dan potensi bahaya di masa kini. Foto: mapvision--

SUMATERAEKSPRES.ID - Saat ini, aktivitas Gunung Anak Krakatau masih terpantau aktif, meski sempat mengalami penurunan pada pertengahan tahun 2024. 

Sejak April, status aktivitas gunung ini diturunkan dari Level III (Siaga) menjadi Level II (Waspada). 

Namun, pada beberapa periode setelahnya, aktivitas vulkanik kembali terlihat meningkat dengan letusan kecil yang memunculkan kolom abu hingga ketinggian 1.000 meter di atas puncak. Aktivitas ini disertai oleh emisi gas SO2 dan tremor berkepanjangan, yang menunjukkan bahwa suplai magma masih berlangsung di kawahnya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan agar masyarakat dan pengunjung tidak mendekati area kawah dalam radius dua kilometer karena potensi lontaran material panas. 

BACA JUGA:Nekat Berjalan di Samping Rel KA, Warga Gunung Megang Disambar Babaranjang, Begini Kronologisnya

BACA JUGA:BRI Bergerak Cepat Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

Pemantauan terus dilakukan melalui pos-pos di Pasauran, Banten, dan Kalianda, Lampung, untuk mendeteksi perubahan signifikan yang dapat mengindikasikan peningkatan aktivitas.

Gunung Krakatau memiliki sejarah geologis dan letusan yang sangat penting, menjadikannya salah satu gunung berapi paling terkenal di dunia. 

Berikut adalah sejarah terbentuknya dan letusan-letusan besar yang terjadi di gunung ini :

Awal Mula Terbentuknya Krakatau

Gunung Krakatau awalnya terbentuk sebagai bagian dari aktivitas vulkanik yang terjadi di sepanjang busur vulkanik Sunda, wilayah yang merupakan hasil pertemuan antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia. 

Aktivitas vulkanik di daerah ini menghasilkan gunung berapi di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Selat Sunda, antara Pulau Sumatera dan Jawa. Krakatau diyakini mulai terbentuk sekitar 600.000 tahun yang lalu.

BACA JUGA:Setelah Erupsi Gunung Lewotobi, Wings Air Umumkan Rute Baru yang Siap Terbang!

BACA JUGA:inilah Rekomendasi Wisata Pegunungan di Pulau Sumatera, Salah Satunya ada di Sumsel

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan