Lanskap Industri Fintech Indonesia: Transformasi, Kolaborasi, dan Arah Baru Menuju Inklusi Keuangan
Lanskap Industri Fintech Indonesia: Transformasi, Kolaborasi, dan Arah Baru Menuju Inklusi Keuangan-Foto: OJK-
BFN 2024, yang berpuncak pada acara Indonesia Fintech Summit & Expo ke-6 di The Kasablanka Hall, Jakarta, menghadirkan lebih dari 60 pembicara, 50 booth, dan berbagai sesi edukasi serta hiburan bagi publik.
Di acara pembukaan BFN dan The 6th Indonesia Fintech Summit & Expo 2024 pada 11 November, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan OJK, Hasan Fawzi, menegaskan bahwa OJK mengarahkan ekosistem fintech agar dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi ekonomi nasional.
“OJK mendorong ekosistem fintech untuk tidak hanya mendukung pelaku bisnis, namun juga berkontribusi terhadap peningkatan sistem keuangan dan ekonomi nasional,” ujar Hasan, seraya menambahkan pentingnya perlindungan konsumen melalui pengawasan yang lebih ketat.
Selain itu, Hasan juga mengumumkan rencana OJK untuk membentuk Pusat Inovasi berbasis pentahelix yang melibatkan pemerintah, industri, akademisi, media, dan masyarakat sebagai platform kolaborasi guna mempercepat perkembangan perusahaan inovatif di sektor keuangan.
Pandangan ini juga didukung oleh Ketua Umum AFTECH, Pandu Sjahrir, yang menyatakan bahwa AFTECH berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan OJK, BI, dan pemerintah dalam menciptakan inovasi keuangan digital yang bertanggung jawab serta memperluas inklusi keuangan.
Pandu menegaskan bahwa BFN 2024 menjadi momen penting bagi AFTECH untuk memperkenalkan berbagai produk fintech kepada masyarakat luas melalui kegiatan edukatif, insentif, dan program webinar.
Dukungan AFSI juga mempertegas pentingnya sinergi dalam pengembangan fintech. Ketua Umum AFSI, Ronald Yusuf Wijaya, menyampaikan bahwa fintech syariah juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selama BFN, AFSI berfokus pada 27 program literasi dan 4 inisiatif penguatan ekosistem digital syariah.
Ronald menambahkan bahwa AFSI akan menghadirkan para pemimpin global di sektor blockchain dan kripto syariah untuk berbagi wawasan tentang adopsi teknologi Web3 dalam memperkuat potensi keuangan syariah di Indonesia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal AFPI, Tiar Karbala, mengungkapkan bahwa AFPI memprioritaskan perlindungan konsumen dan edukasi dalam mendukung pertumbuhan industri yang sehat.
BFN menjadi momen bagi AFPI untuk memperkuat literasi keuangan masyarakat serta membangun kepercayaan terhadap layanan keuangan digital.
BFN 2024 melibatkan lebih dari 85 program promosi, seperti cashback, diskon, dan giveaway dari perusahaan fintech.
Selama acara, masyarakat juga bisa memanfaatkan 115 lowongan pekerjaan di Fintech Virtual Job Fair serta 113 kegiatan edukasi.
Maskot Anak Fintech Indonesia (AFIN) dan kampanye digital #GueAFIN dan #SiPalingFintech turut diperkenalkan untuk mengedukasi masyarakat agar lebih memahami manfaat fintech dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam mendukung digitalisasi UMKM.
Dengan sinergi yang terus diperkuat, industri fintech di Indonesia diharapkan mampu menjadi motor utama dalam mendorong inklusi keuangan yang lebih luas serta mempercepat transformasi digital ekonomi nasional.