Lawatan Diplomatik Presiden Prabowo, Perkuat Hubungan Strategis dengan Negara-Negara Sahabat
Lawatan Diplomatik Presiden Prabowo, Perkuat Hubungan Strategis dengan Negara-Negara Sahabat-Foto: Setkab-
SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam rangka memperkuat hubungan bilateral dan memperluas kerjasama strategis, Presiden Prabowo Subianto mengadakan kunjungan ke sejumlah negara.
Lawatan resmi ini bertujuan untuk mempererat hubungan diplomatik serta menjalin kemitraan di sektor penting, mulai dari pertahanan, ekonomi, perdagangan, hingga pendidikan.
Langkah ini mencerminkan visi Presiden Prabowo dalam memposisikan Indonesia sebagai negara dengan peran sentral di kancah global.
Kunjungan Presiden Prabowo kali ini terfokus pada berbagai isu strategis yang berhubungan dengan keamanan kawasan, kerjasama ekonomi, serta kemajuan teknologi.
BACA JUGA:Kedatangan Presiden Prabowo Subianto ke Tiongkok Disambut Antusias Mahasiswa dan Warga di Beijing
BACA JUGA:Presiden Prabowo Mulai Kunjungan Kerja Internasional, Bahas Ekonomi dan Geopolitik Global
Agenda ini menjadi wujud komitmen Indonesia dalam memperkokoh posisinya di tingkat internasional dan berkontribusi pada stabilitas serta kemakmuran kawasan.
Rangkaian Kunjungan ke Negara-Negara Sahabat
Beberapa negara Asia dan Eropa menjadi tujuan utama Presiden Prabowo. Di setiap negara, Presiden disambut oleh pejabat tinggi setempat, menandakan minat besar mereka untuk menjalin kerjasama lebih dalam dengan Indonesia.
Berikut adalah beberapa negara yang dikunjungi Presiden Prabowo:
Republik Rakyat Cina (RRC)
Presiden Prabowo memulai lawatannya dengan mengunjungi Cina. Fokus kunjungan ini adalah mempererat kerjasama di bidang ekonomi, perdagangan, infrastruktur, serta teknologi.
BACA JUGA:Kumpulkan 5.360 Pejabat Pusat dan Daerah, Ini Arahan Presiden Prabowo
BACA JUGA:Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Swasembada Pangan, Dorong Pertanian Modern di Merauke!
Cina merupakan mitra dagang utama Indonesia, sehingga lawatan ini diharapkan memperkuat kolaborasi di bidang ekonomi dan mendukung berbagai proyek strategis.
Kunjungan ini juga menandakan komitmen kedua negara dalam memperkokoh stabilitas di kawasan Asia-Pasifik.