https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Swasembada Pangan, Dorong Pertanian Modern di Merauke!

Presiden Prabowo melaksanakan kunjungan kerja pertamanya di Kabupaten Merauke, Papua. Kunjungan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat swasembada pangan yang berkelanjutan di wilayah timur Indonesia.-Foto: IST-

MERAUKE, SUMATERAEKSPRES.ID -  Keseriusan Presiden Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan dibuktikan Hari ini, Minggu 3 November 2024.

Prabowo melaksanakan kunjungan kerja pertamanya di Kabupaten Merauke, Papua. Kunjungan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat swasembada pangan yang berkelanjutan di wilayah timur Indonesia.

Merauke ditargetkan sebagai salah satu lokasi utama pengembangan pusat produksi pangan, dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo mengapresiasi kontribusi anak muda Papua dalam penerapan pertanian modern.

BACA JUGA:Pembangunan Tol Prabumulih-Lubuklinggau-Bengkulu Ditunda, Fokus Pemerintah pada Swasembada Pangan

BACA JUGA:Lonsum Dukung Pemanfaatan Energi Biodiesel untuk Swasembada Energi Nasional

Ia berharap generasi muda di Merauke bisa menjadi pelopor inovasi dan teknologi dalam bertani, sembari tetap menghormati tradisi dan ekosistem lokal.

Kehadiran Presiden Prabowo di Kampung Telagasari, Distrik Kurik, disambut antusias oleh ribuan warga setempat.

Dalam acara tersebut, hadir juga mahasiswa, petani milenial, brigade pangan, serta penyuluh pertanian yang berkomitmen untuk meningkatkan sektor pertanian di daerah tersebut.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan potensi Merauke sebagai lumbung pangan dengan pendekatan pertanian modern.

BACA JUGA: Target Prabowo, 5 Tahun Swasembada, Pidato Perdana Sebagai Presiden Ke-8 RI, 2500 Kata Dalam 52 Menit

BACA JUGA:Optimasi Lahan di OKU Timur Tambah 5.000 Hektar Sawah: Jadi Daerah Swasembada Pangan, Petani Semakin Sejahtera

Ia menjelaskan, pemerintah akan melaksanakan sejumlah program strategis untuk mencapai swasembada pangan, termasuk cetak sawah seluas 3 juta hektare dalam jangka waktu 3-4 tahun, optimasi lahan, serta rehabilitasi irigasi.

"Program ini sudah memasuki tahap pertama, di mana optimasi lahan rawa seluas 40.000 hektare telah dilakukan, dengan 35.000 hektare sudah ditanami. Sisa 5.000 hektare sedang dalam proses pengolahan untuk segera ditanami," terang Amran.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan