https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Hemat Daya dengan PLTS Atap on Grid

PLTS ATAP : Sejak 2020, Gedung Dinas ESDM Sumsel menggunakan PLTS atap on grid yang connect ke sistem kelistrikan PLN. FOTO: RENDI/SUMEKS--

Tercatat tahun 2022, kapasitas PLTS atap terpasang di Indonesia sebesar 80 Megawatt peak (MWp), meningkat menjadi 141 MWp pada 2023. Capaian ini menunjukkan komitmen PLN serta minat masyarakat dan sektor industri berperan dalam peningkatan EBT.

Target Pemerintah, kuota kapasitas PLTS atap tahun ini sebesar 901 MW, 2025 1.004 MW, 2026 1.065 MW, 2027 1.183 MW, dan 2028 sebesar 1.593 MW.

Kuota PLTS atap tertuang dalam Keputusan Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Nomor 279.K/TL.03/DJL.2/2024 tentang Kuota Pengembangan Sistem PLTS Atap PT PLN (Persero) tahun 2024-2028.

Untuk memudahkan masyarakat, khususnya pelanggan PLN, permohonan PLTS atap on grid ke sistem PLN bisa diajukan lewat Aplikasi PLN Mobile. 

Selain itu, terang Darmawan, seluruh entitas PLN, baik subholding maupun anak usaha PLN terus bertransformasi menghadirkan inovasi-inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

“Kami terus mendukung kebutuhan industri saat ini dalam memenuhi aspek keberlanjutan serta beralih ke energi bersih,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi. 

Inovasi itu misalnya layanan Smart Green Service (SGS) berbasis PLTS atap yang digagas PT PLN Batam.

“Melalui inovasi layanan ini, kami memastikan pasokan listrik yang bersih dan andal bagi kawasan industri di Batam. Inilah Era Baru PLN Batam, perusahaan energi berbasis teknologi masa depan. Mendukung transisi energi melalui pengelolaan bisnis yang ramah lingkungan,” ujar Darmawan.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Batam, M Irwansyah Putra memastikan akan memaksimalkan pelayanan kelistrikan melalui inovasi layanan, sehingga mampu mendorong perekonomian negeri.

“Kami menghadirkan layanan SGS, dimana kami ingin menjadikan Batam sebagai wilayah pengembangan smart grid dan berbasis energi hijau yang terintegrasi,” terangnya. 

PLN Batam memasok kebutuhan industri dengan mem-bundling layanan listrik grid, layanan green energy dari PLTS atap, smart meter, internet building, digital solution, bahkan hingga data center.

“Dengan hadirnya layanan ini kami yakin kebutuhan listrik, khususnya layanan listrik bersih untuk industri dapat kami penuhi,” imbuh Irwansyah. 

Dalam program pemanfaatan PLTS atap, sejauh ini PLN Batam telah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan, khususnya yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Di antaranya PT Mc Dermott Indonesia untuk pemasangan PLTS atap pada gedung perkantoran dan struktur bangunan, PT Karya Teknik Utama pemasangan PLTS atap di Sungai Binti Sagulung. 

Kemudian dengan PT Prima Propertindo Utama, PT Top Seratus Sejati, PT Rezeki Putra Riau, PT Rancha Propertindo berupa pemanfaatan atap tenant di lokasi kawasan industri untuk dibangun PLTS, terkoneksi ke sistem PLN.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan