Pasangan Yudha-Bahar Fokus Pada Kesejahteraan Warga Palembang di Debat Publik Kedua
Pasangan Yudha-Bahar fokus pada kesejahteraan warga Palembang, dengan solusi konkret untuk infrastruktur, banjir, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Foto:Evan Zumarli/Sumateraekspres.id--
PALAMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Debat Publik Kedua Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang 2024 yang digelar pada Rabu malam, 6 November 2024, di Hotel Novotel, menjadi ajang bagi ketiga pasangan calon untuk memaparkan visi dan solusi mereka dalam membangun kota ini.
Tema debat kali ini, "Strategi Penyelesaian Permasalahan Kota Palembang sebagai Penggerak Pembangunan Memperkokoh NKRI", mempertemukan pasangan calon Fitrianti Agustinda - Nandriani Oktarina, Ratu Dewa - Prima Salam, dan Yudha Pratomo - Baharudin.
Acara ini menarik perhatian masyarakat, dengan Direktur Eksekutif Ethical Politics, Hasyibulloh Mulyawan, memberikan apresiasi terhadap suasana debat yang kondusif.
BACA JUGA:Hasil Survei Konsep Indonesia: Elektabilitas Enos-Yudha Tembus 76,8 Persen di Pilkada OKU Timur 2024
Namun, ia menyoroti perbedaan mendasar dalam pendekatan dan substansi yang disampaikan masing-masing pasangan calon, khususnya mengenai isu yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari warga Palembang.
Pasangan Yudha Pratomo - Baharudin, nomor urut 3, terlihat lebih menonjol dengan fokus pada kebutuhan dasar masyarakat.
Dalam paparan mereka, Baharudin menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur, terutama jalan dan jembatan, serta penyediaan akses air bersih dan penanganan banjir.
BACA JUGA:Yudha Pratomo Siapkan Rp50 Juta Per RT, Bangun Palembang Baru dengan Program Inovatif dan Modern
"Masalah-masalah ini bukan hanya teknis, tetapi berkaitan langsung dengan kesejahteraan rakyat.
Kami ingin memastikan warga Palembang mendapatkan layanan dasar yang adil dan merata," ujar Baharudin dengan tegas.
Pendekatan langsung dan praktis yang ditawarkan pasangan ini mendapat apresiasi positif dari audiens yang hadir, karena mereka merasa solusi yang disampaikan sangat relevan dengan masalah yang dihadapi warga sehari-hari.