https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Martin Memimpin, Bagnaia Tertinggal 17 Poin

PEMENANG: Francesco Bagnaia (kanan), mendapatkan ucapan dari pembalap, Jorge Martin, setelah balapan MotoGP Thailand di Sirkuit Internasional Buriram, (27/10) lalu. --

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Hingga kini Jorge Martin masih memimpin klasemen seri MotoGP 2024. Namun perebutan gelar juara dunia semakin intens memasuki seri MotoGP Malaysia 2024, 1-3 November 2024.

Apalagi Francesco Bagnaia berusaha untuk menjuarai balap motor paling bergengsi itu.

BACA JUGA:Iannone Resmi Kembali ke MotoGP, Gantikan Diggia

BACA JUGA:Posisi Tiga Belum Aman, MotoGP Thailand 2024

Sengit dua pembalap tersebut setelah mereka saling kejar-kejaran poin. Dan, kini Bagnaia tertinggal 17 poin dari Martin. Adanya selisih dengan unggul tipis 17 poin tersebut membuat Manajer Tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi jantung berdebar.

Pasalnya, Francesco Bagnaia dinilai membuat jengkel yang masih berada di tempat kedua. Dan, yang masih mengganggu pikiran Davide Tardozzi selaku manajer tim Si Merah Borgo Panigale adalah karena fakta di balik persaingan Martin vs Bagnaia. 

Bagnaia tercatat lebih banyak menang sepanjang musim ini dengan 9 kemenangan, termasuk GP Thailand pekan lalu. Sedangkan Martin baru menang 5 kali. 

Bagnaia unggul jumlah kemenangan dibanding Martin, tetapi masih kalah dalam peringkat klasemen adalah hal yang membuat Tardozzi gusar.

"Kami menunjukkan hasil kerja keras kami bertahun-tahun," kata Tardozzi. Diakuinya, para staf di Bologna bekerja sangat baik dan mendapat dukungan pada tim satelit ada di level dengan kualitas tertinggi. 

:Saya hanya bisa berkata terima kasih pada Ducati," lanjut Tardozzi. Ia juga terus membahas hasil positif kemajuan tim Ducati.

"Hanya saja, apa yang membuat saya agak jengkel adalah fakta bahwa Pecco sejatinya memenangi separuh balapan utama musim ini. Tetapi dia justru ada di peringkat dua di klasemen Kejuaraan Dunia," tandas Tardozzi.

Sebab itu, lanjut pria asal Italia, dirinya sadar betul membangun strategi tim dalam semusim tak bisa asal kemenangan saja. Karena hasil sprint (balapan jarak pendek) sekarang juga jelas sangat menentukan penambahan poin.

Selain itu meminimalisir kesalahan dan risiko kontak dengan rival lain harus benar-benar dipikirkan."Kami harus memikirkan hal ini lebih matang untuk musim depan.

Kami terlalu banyak membuat kesalahan dalam balapan. Ini tidak boleh terjadi lagi di masa depan," tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan