https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Cuaca Terik Ekstrem Karhutla Meluas Lagi, 243 Kali waterbombing ke Pangkalan Lampam, Sungai Menang, Gelumbang

KARHUTLA GAMBUT: Karhutla yang terjadi di Desa Lirik, Kecamatan Pangkalan Lampam, OKI, diperkirakan seluas 20 hektare di lahan berupa gambut dengan vegetasi belidang anakan gelam.- FOTO: LANUD SMH PALEMBANG-

BACA JUGA:BMKG: Cuaca Ekstrem Sumatera Selatan Selasa 15 Oktober 2024, Hujan Lebat dan Angin Kencang

"Lanud SMH Palembang memiliki 3 provinsi penugasan, yaitu Sumsel, Jambi dan Bengkulu. Untuk Jambi sebenarnya penugasan hanya sampai Oktober, tetapi dengan melihat kondisi panas sekarang maka pihaknya melakukan perpanjangan penugasan karhutla melalui udara sampai November juga," jelasnya. 

Pihaknya melakukan patroli udara setiap hari, memastikan titik hotspot melalui informasi laporan satelit, dan tim darat. Ini kemudian dipastikan apakah titik hotspot masih ada, hidup dan juga lokasi bukan dalam lahan perusahaan. 

"Ini penting sebelum penurunan tim waterbombing, karena akan menjadi sia-sia jika hotspot-nya sudah padam. Ataupun lahannya itu milik perusahaan, karena dalam aturan itu tidak boleh," tegas Rizaldy.

Rizaldy kembali memastikan kepada masyarakat, bahwa kehadiran tim udara masih sampai saat ini hingga November mendatang.  “Kami memastikan tim udara masih bekerja untuk penanganan karhutla sampai musim kemarau benar-benar berakhir," pungkasnya.

Di bagian lain, karhutla yang terjadi di Kabupaten OKI, bukan hanya wilayah Kecamatan Pangkalan Lampam, dan Kecamatan Sungai Menang yang sudah 2 hari berlangsung. Tapi juga terjadi di wilayah Desa Sirah Pulau (SP) Padang, Kecamatan SP Padang, Rabu (30/10).

“Kalau di Pangkalan Lampam masih berasap. Pada Selasa (29/10), sudah 30 kali waterbombing. Hari ini (Rabu,30/10) sebanyak 19 kali waterbombing lagi. Karena memang yang terbakar lahan gambut," terang Plt Kepala BPBD Kabupaten OKI, Nova Triyussanto, kemarin.

BACA JUGA:Peringatan Dini BMKG Selasa 8 Oktober 2024: 4 Daerah di Sumatera Selatan Waspada Cuaca Ekstrem

BACA JUGA:Amukan Puting Beliung saat Cuaca Ekstrem, Rusak 26 Rumah pada 3 Desa di Ogan Ilir, Lukai Warga

Sementara di Desa SP Padang, Kecamatan SP Padang, karhutla terjadi di lahan mineral. Pemadaman masih dilakukan Satgas Darat, belum dilakukan waterbombing. Dari luas lahan 0,5 hektare lahan yang terbakar, baru berhasil dipadamkan sekitar 0,25 hektare.

Satgas darat menggunakan alat seadanya, ditambah kesulitannya air tidak ada di lokasi. Sebab lahan yang terbakar milik masyarakat. “Kondisinya asap, masih ada di luar jangkauan personel. Kondisi panas saat ini, membuat api mudah sekali membakar lahan yang kering,” ucapnya.

Dia berharap api segera padam. Karena ini lahan mineral, jadi pemadamannya berbeda dengan lahan gambut. “Tapi tetap harus berusaha dipadamkan, agar tidak membakar lahan lain yang ada di sekitarnya,” terang Nova.

Kapolsek SP Padang AKP Amri Safrin, menjelasskan untuk lahan yang terbakar di wilayah Desa SP Padang, merupakan jerami dan sudah padam. “Sosialisasi terus dilakukan oleh Babinkamtibmas yang diturunkan sebanyak 5 personel,” singkatnya.

Karhutla yang terjadi di Kabupaten Muba, berlokasi di wilayah Kecamatan Lalan. Ada sekitar 3 hektare lahan yang terbakar, Rabu (30/10). Petugas Manggala Agni, BPBD Muba, Polri dan TNI, berjibaku melakukan pemadaman.

"Kebakaran lahan telah berhasil dipadamkan," aku Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Muba H Pathi Riduan, kemarin. Dikatakannya, meski telah masuk musim penghujan, namun cuaca masih panas dan terik. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan