Analisis PDRB Sumatera Selatan, Siapa yang Memimpin dan Siapa yang Tertinggal?
Data BPS 2023 menunjukkan PDRB dari kabupaten/kota di Sumsel, mengungkapkan kondisi ekonomi daerah secara komprehensif. Foto:Ist/Sumateraekspres.id--
BACA JUGA: Tragedi Malam Kelam di Puncak Bukit Besar, Pendaki Meninggal, Tim Evakuasi Berjuang di Kegelapan
BACA JUGA:Dapatkan Saldo DANA Gratis Rp100 Ribu, Klaim Segera Melalui Link DANA Kaget 29 Oktober 2024
PDRB Terendah:
11. Penukal Abab Lematang Ilir: Rp 43.018.710.000
12. Banyuasin: Rp 42.826.680.000
13. OKU Timur: Rp 29.137.580.000
14. OKU Selatan: Rp 26.144.880.000
15. Pagar Alam: Rp 23.610.830.000
16. Empat Lawang: Rp 18.419.940.000
17. OKU: Rp 50.165.820.000
BACA JUGA:Nyaris Roboh Jembatan Penghubung Desa di Banyuasin Ditutup
BACA JUGA:Hizbullah Serang Balik Israel, DK PBB Dipanggil untuk Rapat Darurat
Data PDRB ini mencerminkan kontribusi masing-masing kabupaten/kota terhadap perekonomian Sumatera Selatan.
Meskipun daerah seperti Muara Enim dan Lahat menunjukkan angka PDRB yang tinggi, penting untuk dicatat bahwa PDRB tidak selalu mencerminkan distribusi sumber daya alam yang adil.
Contohnya, meski Lahat memiliki perusahaan tambang, keuntungan dari sektor ini tidak sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat lokal, karena banyak tenaga kerja dan keuntungan berasal dari luar daerah.
BACA JUGA:Maximalkan Peluang Sukses Persiapan Optimal Menjelang Tes PPPK di Sumsel