Sejarah Tersembunyi Jalan Pantai Musi, Dari Sungai Kini Menjadi Destinasi Wisata
Jalan Pantai Musi 11 Ulu, Kecamatan Seberang ulu 2 terletak Palembang, Sumatera Selatan ternyata awalnya adalah sungai. -Foto: Google Map-
Kawasan ini tetap menjadi pusat aktivitas ekonomi yang sibuk. Banyak toko, restoran, dan usaha kecil yang berkembang di sepanjang jalan ini. Pasar tradisional dan modern coexist, menawarkan berbagai produk lokal dan impor.
BACA JUGA:Masuk Area Benteng Beringin Janggut, Sungai Rendang Sempat Jadi Lokasi Pelabuhan Ekspor
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Sungai Cinteren: Tempat Muslim Tiongkok Membuka Pesantren di Palembang
Transportasi di kawasan ini telah berkembang pesat. Selain perahu tradisional, masyarakat kini juga menggunakan kendaraan bermotor seperti sepeda motor dan mobil. Infrastruktur jalan yang lebih baik telah meningkatkan mobilitas warga.
Masyarakat di sekitar Jalan Pantai Musi 11 Ulu tetap beragam, dengan berbagai komunitas etnis yang hidup berdampingan. Kehidupan sosial diwarnai dengan berbagai kegiatan komunitas, festival budaya, dan acara keagamaan yang memperkuat ikatan sosial.
Akses ke pendidikan dan layanan kesehatan telah meningkat. Terdapat beberapa sekolah dan pusat kesehatan di sekitar kawasan ini, yang membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Jalan Pantai Musi 11 Ulu menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Palembang. Banyak wisatawan yang datang untuk menikmati pemandangan Sungai Musi, mengunjungi bangunan bersejarah, dan mencicipi kuliner lokal.
BACA JUGA:Dulu Air Mengalir, Kini Lemari Berjejer, Simak Kisah Transformasi Sungai Segaran jadi Jalan Segaran
Penggunaan teknologi dan internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Masyarakat menggunakan media sosial dan platform digital untuk berkomunikasi, berbisnis, dan mengakses informasi.
Secara keseluruhan, kehidupan masyarakat di sekitar Jalan Pantai Musi 11 Ulu saat ini lebih modern dan dinamis, namun tetap mempertahankan nilai-nilai tradisional dan budaya yang kaya.
Kebanyakan masyarakat yang menetap dan tinggal di kawaasan ini sejak puluhan tahun atau beberapa generasi. Kendati demikian, hingga kini masyarakat tetap menjaga adat dan tradisi yang ada.
Selain dikenal sebagai kawasan ekonomi pada zaman dulu, hingga kini tetap eksis walaupu memang penduduk di kawasan ini sudah membaur.
"Yang tidak kalah penting lagi, bagaimana masyarakat tetap tumbuh dan berkembang dengan baik," kata Ari, warga setempat.
BACA JUGA:Dulu Air Mengalir, Kini Lemari Berjejer, Simak Kisah Transformasi Sungai Segaran jadi Jalan Segaran