Masuk Area Benteng Beringin Janggut, Sungai Rendang Sempat Jadi Lokasi Pelabuhan Ekspor
BEKAS PELABUHAN : Dermaga yang berada di Sungai Rendang. Dulunya kawasan ini merupakan lokasi pelabuhan ekspor impor sebelum dipindah ke Pelabuhan Boom Baru FOTO: BUDIMAN/SUMEKS--
SUMATERAEKSPRES.ID - Sungai Rendang merupakan salah satu anak Sungai Musi di 16 Ilir. Berdasarkan Wikimapia, berada di ordinat 2°59'12"S 104°46'0"E.
Dulu, sungai itu begitu populer dengan keberadaan benteng pertahanan di masa Kesultanan Palembang dan pelabuhan berskala internasionalnya sehingga membuat aktivitas perdagangan begitu padat di sana.
Seiring perkembangan zaman dan pemindahan pelabuhan Kota Palembang ke Boom Baru, Sungai Rendang pun mulai ditinggalkan.
Meski berada atau menjadi bagian kawasan perdagangan di 16 Ilir, tetapi sudah tidak seramai dulu lagi.
BACA JUGA:Sejarah Pasar Burung 16 Ilir: Berawal dari Tempat Kumpul Pecinta Hewan hingga Jadi Pusat Perdagangan
BACA JUGA:Teh Aba, Oase Kuliner di Pasar 16 Ilir Palembang, Ada Teh Rempah hingga Roti Canai Legendaris Disana
Sejarawan Palembang, Hidayatul Fikri atau dikenal juga dengan Mang Dayat menjelaskan penamaan Sungai Rendang memiliki arti yang berbeda sama sekali dengan rendang yang banyak dikenal sebagai makanan khas Minang.
"Rendang itu kalau bahasa Palembang artinya manggang."
"Mengenai penananamaan rendang sendiri kemungkinan dulu bisa jadi tempat orang merendang (manggang menggunakan oven) sesuatu," katanya.
Dia menerangkan, Sungai Rendang di Masa Kesultanan termasuk kawasan dari Benteng Beringin Janggut.
Jika satu sisi di Sungai Tengkuruk, satu sisi nya lagi ada di pesisir atau menghadap Sungai Rendang.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Sungai Cinteren: Tempat Muslim Tiongkok Membuka Pesantren di Palembang
"Di peta pada tahun 1823 tertulis kawasan tersebut juga menjadi tempat kediaman Adipati. Sedangkan untuk guguk-nya, disebut orang sebagai guguk Pangeran Mangku," jelasnya.