https://sumateraekspres.bacakoran.co/

PAD Lahat Terkatrol DBH Minerba

BATU BARA: Rombongan DPRD Lahat saat sidang di lokasi tambang batu bara Lahat. Hingga kini DBH Minerba masih menjadi penyumbang terbesar PAD Lahat. FOTO: DOK SE)--

Lahat, SUMATERAEKSPRES.ID - Total pagu pendapatan dari dana transfer umum dan dana bagi hasil (DBH) Lahat mencapai Rp1.2 triliun, dengan realisasi hingga 4 Oktober 2024 Rp923 miliar atau 74,64%.

Ini diketahui berdasarkan data dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lahat.

BACA JUGA:Pendapatan Daerah Lahat Perlu Diversifikasi: Fokus pada PAD dan Sektor Non-Tambang

BACA JUGA:Front Pemuda Lahat Desak Transparansi dan Akuntabilitas dalam Proses Tender Pengadaan Barang dan Jasa

Kepala BPKAD Lahat, M. Ghufron SE, MM, melalui Kabid Perbendaharaan Adi Kurniawan SE, menjelaskan,  penyumbang terbesar DBH berasal dari dana bagi hasil sumber daya (SDA) mineral dan batubara (Minerba).

Dengan Pagu royalti Minerba berkontribusi lebih dari Rp1 triliun. Lalu, dana bagi hasil pajak bumi dan bangunan mencapai Rp179 miliar lebih, dan DBH gas bumi serta minyak bumi, pagunya masing-masing sebesar lebih dari Rp22 miliar dan Rp6 miliar.

“Biasanya hingga akhir tahun, realisasi mencapai 100% dari PAGU tersebut. Namun, pembayaran DBH hingga 100% bisa tepat waktu atau tertunda hingga awal tahun depan, yang berpotensi menjadikan pendapatan tersebut sebagai SILPA,” ujarnya.

Walaupun Dana transfer umum dan DBH masih menjadi penyokong terbesar pendapatan Lahat untuk pembangunan. Namun hasil riset yang disampaikan Institut Riset Energi dan Lingkungan (IESR), pada pertengahan 2024.

Tetap perlunya peningkatan pendapatan dari PAD Lahat. Terutama pengembangan sektor-sektor ekonomi potensial sebagai pengganti sektor pertambangan tersebhr.

Sejumlah sektor seperti perdagangan besar dan eceran, serta industri makanan dan minuman menjadi prioritas dalam skenario tersebut.

Studi juga menyoroti pentingnya peran sektor-sektor unggulan dalam penciptaan output dan permintaan akhir di perekonomian Lahat.

Hal ini diharapkan dapat memberikan arah bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di masa depan, yang lebih inklusif dan tidak tergantung pada industri batubara.

"Dari hasil riset ini, diharapkan dari IESR bisa mendampingi terus Pemkab Lahat, guna mengembangkan potensi-potensi pendapatan di Lahat selain dari tambang," ujar Kepala Bapeda Lahat Feriyansyah Eka Putra, beberapa waktu lalu.

Sehingga pendampingan harus dilakukan secara berkala, agar tujuan yang untuk pengembangan potensi di Kabupaten Lahat bisa terlaksana menghadapi transisi energi nantinya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan