https://sumateraekspres.bacakoran.co/

2025, Pastikan Program Cetak Sawah

VERIFIKASI: Pemkab OKI melakukan verifikasi 52 ribu lahan tidur yang akan diajukan ke pemerintah pusat pada tahun 2025 mendatang. FOTO:NISA/SUMEKS--

KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sebanyak 52 ribu luas lahan yang diajukan Pemerintah Kabupaten OKI dalam program cetak sawah 2025 dari pemerintah pusat, dilakukan verifikasi oleh petugas, kemarin (23/10).

Pj Bupati OKI, Ir Asmar Wijaya mengungkapkan, tujuan ferivikasi itu untuk memastikan apakah lahan yang diajukan tersebut tidak termasuk HGU, kawasan dan lainnya.

BACA JUGA:Ini yang Diharapkan Adanya Program Cetak Sawah

BACA JUGA:Kebagian 98 Ribu Ha Cetak Sawah Baru, Program dari Kementan di Sumsel

"Jadi ini tujuan ferivikasi tersebut agar nantinya lahan itu siap untuk dilakukan program cetak sawah," terangnya.

Untuk itu para kades dipanggil langsung untuk dilakukan ferivikasi apakah lahan ini memang tidak masuk kawasan, HGU apakah ada pemiliknya atau tidak disini gunanya ferivikasi.

“Mudah-mudahan nantinya hasil ferivikasi ini OKI bisa mendapatkan program cetak sawah sesuai luasan yang diajukan,” katanya.

Potensi lahan tidur di OKI seluas 125 ribu hektar tapi pihaknya tidak mengetahui apakah lahan tersebut sudah dibuka tapi tidak dimanfaatkan, atau HGU perusahaan yang belum dimanfaatkan.

Karena program cetak sawah ini petani diminta untuk terus dimanfaatkan bukan hanya sekali saja tapi berkesinambungan. "Karena pemerintah selain program cetak sawah ada program pangan bergizi, Bio Diesel CPO sawit dan lainnya," imbuhnya.

BACA JUGA:Basmi Hama Tikus Sawah Dengan 8 Cara Ini, Yuk Simak!

BACA JUGA:Sungai Kebon Gede Alih Fungsi dari Sawah jadi Pemukiman, Kini Abadi Lewat Nama Lorong, Simak Kisahnya

Sementara itu, Dandim 0402/OKI, Letkol Inf Yontri Bhakti menambahkan, pihaknya mendukung program tersebut dan dari Kementerian Pertanian melalui ferivikasi lahan juga melakukan sosialisasi program cetak sawah yang bukan hanya satu tahun.

Karena kebanyakan  setelah program cetak sawah petani tidak lagi melakukan penanaman. Ini salah petani harus terus melanjutkannya. "Kalau ini mendapatkan program ini petani harus konsisten," tandasnya.(uni)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan