Ini yang Diharapkan Adanya Program Cetak Sawah
SAWAH BARU: Kementerian Pertanian (Kementan) dengan support Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tahun 2024 akan melakukan program cetak sawah baru. FOTO: ANDIKA/SUMEKS--
INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Ogan Ilir menjadi salah satu wilayah yang mendapatkan program cetak sawah baru dari Kementerian Pertanian (Kementan) dengan support Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tahun 2024.
Ada sekitar 98 ribu lahan di Sumsel yang akan menjalankan program cetak sawah baru. Di antaranya tersebar di Kabupaten Banyuasin, OKU Timur, Ogan Ilir, OKI, dan Muara Enim.
BACA JUGA:Kebagian 98 Ribu Ha Cetak Sawah Baru, Program dari Kementan di Sumsel
BACA JUGA:Lindungi Luas Sawah, Usulkan LST
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Ketahanan Pangan Ogan Ilir, Abu Bakrin Sidik menjelaskan pihaknya sudah mempersiapkan 4.000 lahan yang akan digunakan untuk cetak sawah baru tersebut.
"Tapi lahannya belum bisa kita kerjakan karena genangan airnya masih cukup dalam. Seharusnya perintah dari kementerian dalam bulan-bulan ini harus ada progres," ungkap Abi.
Area persawahan di Ogan Ilir seperti di Pemulutan, Tanjung Pering dan lainnya rata-rata berada dekat area pinggir sungai. Sehingga lahannya akan segera tergenang jika debit sungai masih cukup tinggi.
Dikatakannya, dalam waktu dekat lahan cetak sawah di Desa Ulak Kembahang, Kecamatan Lubuk Keliat akan diawali untuk memulai program tersebut.
‘’Insya Allah kalau tidak ada kendala kita mulai di Desa Ulak Kembahang, Kecamatan Lubuk Keliat dengan total 131 hektare lahan sawah tadah hujan. Atau di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Pemulutan sekitar 93 hektare," terangnya.
Begitu juga lahan di Desa Sembadak Kecamatan Pemulutan dengan luas sekitar 134 hektare yang juga disediakan untuk lahan cetak sawah baru. "Kalau kita di Ogan Ilir, masa musim tangannya bulan Mei atau Juni. Artinya, setelah panen Agustus atau September setidaknya sudah mulai dikerjakan progres cetak sawahnya," ungkap Abi.
Dijelaskannya, kementerian dalam program cetak sawah ini akan membantu kelompok tani dalam bentuk pengerjaan fisik. Terbagi untuk pengerjaan irigasi dengan biaya Rp4,6 juta per hektarenya yang dikerjakan oleh pihak ketiga.
Kemudian, bantuan benih dan pupuk juga sudah disediakan langsung oleh Kementan. "Kalau per hektare bantuan yang didapat petani sekitar 25 kg. Setiap kelompok minimal mempunyai 2-4 hektare yang dikelola," tandanya.
BACA JUGA:Tak Beli Beras Sepanjang Tahun, Manfaatkan Sawah Tadah Hujan
BACA JUGA:Sawah Rusak Dimasuki Kerbau, Petani Minta Ganti Rugi