https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Benarkah Hizbullah Didukung Rusia dan Cina dalam Perang Melawan Israel? Ini Fakta Geopolitiknya!

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jiping sekutu utama pasukan gerilyawan Hizbullah dalam memerangi zionis Israel. Foto : international today--

Cina memiliki kemampuan untuk memasok teknologi dan perangkat keras yang mungkin membantu Hizbullah, meskipun langkah ini akan sangat tergantung pada kalkulasi geopolitik yang lebih luas.

BACA JUGA:Suarakan Perdamaian, PBNU Undang Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Al-Habbash

BACA JUGA:Lagi, Serangan Udara Israel Tewaskan Sejumah Warga Palestina Termasuk Wanita dan Anak-anak

Dampak bagi Timur Tengah dan Dunia

Jika Hizbullah benar-benar mendapatkan dukungan signifikan dari Rusia dan Cina, dampaknya terhadap konflik di Timur Tengah akan sangat besar. 

Israel, yang sudah menjadi kekuatan militer utama di kawasan tersebut, akan menghadapi tantangan yang jauh lebih berat.

Hal ini juga dapat memicu eskalasi lebih lanjut yang melibatkan kekuatan regional lainnya, seperti Arab Saudi dan Turki.

Bagi Rusia, keterlibatan dalam mendukung Hizbullah dapat memperkuat posisinya sebagai pemain utama di Timur Tengah, tetapi juga berisiko merusak hubungan dengan Israel dan negara-negara Barat. 

Sedangkan bagi Cina, dukungan kepada Hizbullah akan mengirimkan pesan kuat bahwa Cina siap menantang dominasi Amerika Serikat di kawasan tersebut, tetapi juga dapat mempersulit hubungannya dengan Israel dan negara-negara Arab yang memiliki hubungan ekonomi yang kuat dengan Beijing.

Meskipun hingga saat ini belum ada bukti konkret bahwa Rusia dan Cina secara langsung mendukung Hizbullah dalam konflik melawan Israel, skenario tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil. 

BACA JUGA:Tebusan Dosa: Film Horor Menegangkan Karya Yosep Anggi Noen, Siap Menghantui Bioskop Oktober 2024 

BACA JUGA:Camat Alang-Alang Lebar Ajak Warga Bersatu dalam Gotong Royong untuk Kebersihan Lingkungan, Ini Katanya!

Keterlibatan kedua negara ini dalam mendukung Hizbullah akan sangat tergantung pada perkembangan geopolitik di kawasan Timur Tengah, serta kalkulasi strategis yang lebih luas terkait hubungan dengan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.

Jika skenario ini menjadi kenyataan, konflik di Timur Tengah akan semakin kompleks dan berisiko melibatkan kekuatan global dalam skala yang lebih besar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan