Hari Pertama Operasional Fungsional Tol Bayung Lencir-Tempino, Truk Odol Tabrak Papan Petunjuk Ketinggian
GERBANG TOL : Truk angkutan barang masih mendominasi pada hari pertama dibukanya Tol Bayung Lencir-Tempino, Kamis (17/10). Masih gratis, belum dikenakan biaya tarif. -FOTO: HUTAMA KARYA-
PMN ini digunakan untuk pembiayaan konstruksi, serta pembebasan lahan yang diperlukan untuk mempercepat pembangunan JTTS. Infrastruktur tol ini juga menciptakan banyak lapangan kerja, baik di sektor konstruksi maupun pengoperasian jalan tol.
Ribuan tenaga kerja lokal telah diberdayakan dalam proyek-proyek ini, turutmendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, JTTS juga memicu pertumbuhan sektor lain,seperti pariwisata dan investasi. Wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau kini menjadi lebihmudah diakses, menarik lebih banyak wisatawan dan investor untuk datang.
Hutama Karya berkomitmen memastikan bahwa pembangunan JTTS akan berkelanjutan. Sehingga diharapkan backbone (jalur utama) segera dapat tersambung sepenuhnya menyesuaikan denganarahan dan rencana pemerintah.
Melengkapi tahap pengembangan jalan tol yang dibagi ke dalam beberapa fase. Pada Tahap Kedua, pembangunan fokus pada penyambungan ruas Palembang – Jambi- Dumai. Dilanjutkan dengan Tahap III yang diharapkan Lampung - Aceh terhubung sepenuhnya. SertaTahap IV yang menghubungkan wilayah Feeder.
Adjib menyampaikan selain pembangunan fisik, Hutama Karya juga memastikan setiap ruas JTTS beroperasi dengan baik dan memberikan layanan yang optimal kepada pengguna. "Inovasi teknologi terbaru diimplementasikan untuk memastikan kelancaran operasional jalan tol dan memberikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman bagi pengguna," tambah Adjib.
Lebih rinci, fasilitas lainnya seperti sistem pembayaran tol nontunai, pengawasan lalu lintas berbasis kamera CCTV, layanan informasi lalu lintas real-time, serta aplikasi HK Toll Apps yang dirancang oleh Hutama Karya untuk memudahkan pengguna jalan tol dalam mengakses berbagai layanan terkaitjalan tol yang dikelola.
Hutama Karya telah mengoperasikan ±846 km ruas jalan tol. Sejak pertama kali dioperasikan dari tahun 2017. JTTS telah dilintasi lebih dari 1 juta kendaraan per harinya atau total akumulasi sudah mencapai ratusan juta kendaraan.
Pertumbuhan ini terus meningkat seiring bertambahnya ruas tol yang dioperasikan dan perluasan jaringan tol di Sumatra. Adapun mayoritas pengguna JTTS terdiri dari kendaraan pribadi, bus angkutan penumpang antar provinsi hingga kendaraan logistik.
Melalui JTTS, Hutama Karya membantu mengubah wajah Sumatera menjadi wilayah yang lebih terhubung, dengan akses yang lebih cepat dan mudah. Ini sejalan dengan visi Presiden Jokowi untuk meningkatkan konektivitas di seluruh Indonesia, guna mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kami terus berupaya sebaik mungkin untuk menyelesaikan pembangunan JTTS, pembangunannyaakan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Sumatera dan mendorong pertumbuhan ekonomi diwilayah ini," tutup Adjib Al Hakim,
Hingga saat ini, Hutama Karya dalam proses membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang±1.235 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Diantaranya untuk ruas tol Konstruksi 390 km dan 845 km ruas tol Operasi.
Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan – Binjai (17 km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2 – 6 (49 km).
Selanjutnya Tol Binjai – Langsa Seksi Binjai – TanjungPura (38 km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (17 km), Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km), Tol Bangkinang – XIII Koto Kampar (25 km), Tol Indralaya – Prabumulih (64 km), Tol Indrapura –Kisaran (48 km), Tol Indrapura – Tebing Tinggi – Seberlawan – Sinaksak (74 km).