Kiamat Mobil BBM Semakin Dekat, Peneliti Korea Selatan Bawa Gebrakan Ini

Reporter: Englia |

Editor: Englia |

Jumat , 11 Oct 2024 - 07:30

KIAMAT: Mobil BBM bisa jadi segera merasakan kiamat akibat inovasi para peneliti Korea Selatan ini. Foto:Dok/Sumateraekspres.id--

Pendekatan berbeda dilakukan oleh peneliti dari Korea Selatan, yakni menggunakan silikon dalam skala mikro.

Disebutkan ukurannya lebih mudah dan murah untuk diproduksi dengan densitas energi lebih lega.

Solusi dari perubahan ukuran silikon juga berhasil ditemukan oleh para peneliti Korea ini.

Yakni dengan menggunakan gel polimer elektrolit yang akan berubah saat silikon berubah bentuk.

Gel akan diikat secara kimia dengan radiasi lewat tembakan elektron.

Sehingga ikatan stabil meski silikon berubah ukuran bentuk.

Hasil temuan tersebut juga diklaim setara dengan baterai lithium ion standar dengan densitas energi 40% lebih besar.

"Kami menggunakan anoda mikro-silikon, hasilnya tetap baterai yang stabil. Riset ini membawa kita lebih dekat ke sistem baterai lithium-ion densitas-energi-tinggi," kata Park Soojin dari Pohang University melansir CNBC Indonesia.(lia)

kiamat mobil bbm semakin dekat, peneliti korea selatan bawa gebrakan ini                            sumateraekspres.id-siap-siap, mobil yang menggunakan bbm tampaknya bakal segera mengalami kiamat dan tinggal kenangan di masa depan. 
pasalnya, sangat mungkin mobil listrik dengan segala inovasinya bisa menggantikannya.
salah satunya, teknologi mobil listrik ditemukan oleh sekelompok peneliti asal pohang university of science and technology di korea selatan. 
para peneliti berhasil  menciptakan mobil listrik yang mampu melaju hingga 1.000 kilometer hanya dalam sekali pengisian baterai saja.
para peneliti  ini juga fokus pada material silikon, yang banyak diteliti untuk pembuatan baterai. 
baca juga:siap-siap terpukau! ini keunggulan toyota hev yang bikin mobil listrik lainnya terlihat kuno
baca juga:wuling air ev lite long range: mobil listrik compact dengan fitur canggih dan harga terjangkau
karena material tersebut sangat banyak tersedia di dunia.
tetapi tetap saja  penggunaannya bukan tanpa masalah. 
silikon bisa bertambah besar hingga tiga kali saat dicas dan langsung menyusut.
penggunaan silikon pula sudah pernah diteliti. 
sehingga para peneliti berusaha membuatnya menjadi partikel nano untuk mengatasi perubahan ukuran bentuk silikon.
namun hal  ini membutuhkan ongkos yang tak murah. 
di samping  itu juga proses yang sangat kompleks.
baca juga:makan di gokana ramen & teppan bisa bawa pulang iphone 15 hingga mobil listrik, cara ikutnya mudah!
baca juga:perbedaan antara mobil hybrid dan mobil listrik, panduan untuk konsumen
pendekatan berbeda dilakukan oleh peneliti dari korea selatan, yakni menggunakan silikon dalam skala mikro. 
disebutkan ukurannya lebih mudah dan murah untuk diproduksi dengan densitas energi lebih lega.
solusi dari perubahan ukuran silikon juga berhasil ditemukan oleh para peneliti korea ini. 
yakni dengan menggunakan gel polimer elektrolit yang akan berubah saat silikon berubah bentuk.
gel akan diikat secara kimia dengan radiasi lewat tembakan elektron. 
sehingga ikatan stabil meski silikon berubah ukuran bentuk.
hasil temuan  tersebut juga diklaim setara dengan baterai lithium ion standar dengan densitas energi 40% lebih besar.
"kami menggunakan anoda mikro-silikon, hasilnya tetap baterai yang stabil. riset ini membawa kita lebih dekat ke sistem baterai lithium-ion densitas-energi-tinggi," kata park soojin dari pohang university melansir cnbc indonesia.(lia)