https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Ahli Pastikan Keamanan Vaksin JE untuk Cegah Radang Otak

AMAN: Vaksin JE dipastikan aman untuk cegah Radang Otak. FOTO: istock--

BACA JUGA:Kenali Polio: Gejala, Pencegahan, dan Gerakan Vaksinasi Juli 2024

Oleh sebab itu, Mei mengatakan program vaksinasi JE yang dicanangkan pemerintah sejak 3 September hingga 31 Oktober 2024 bagi anak usia 9 bulan hingga 15 tahun  ini sangat penting.


Sebab, menurut dia, anak di rentang usia tersebut belum memiliki sistem kekebalan tubuh sebaik orang dewasa. 

Ia pun mengajak masyarakat  mengikuti vaksinasi JE ini selagi menjadi program pemerintah, sehingga dapat diperoleh secara gratis.

Wlau begitu, Mei menegaskan bahwa vaksin bukan satu-satunya langkah pencegahan dari penyakit JE.

Tetapi perlu juga dukungan masyarakat melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).


"Karena penyakit ini ditularkan oleh nyamuk. Maka pastikan lingkungan harus bebas dari nyamuk," ujarnya.

Vaksin adalah sediaan biologis yang dipakai untuk menghasilkan kekebalan adaptif terhadap penyakit infeksi tertentu.

Umumnya, vaksin mengandung agen atau zat yang menyerupai mikroorganisme penyebab penyakit dan kerap kali dibuat dari mikroorganisme yang dilemahkan atau dimatikan, dari toksinnya, atau dari salah satu protein permukaannya.

Agen dalam vaksin merangsang sistem imun supaya dapat mengenali agen tersebut sebagai ancaman, menghancurkannya, dan mengingatnya agar sistem imun dapat kembali mengenali dan menghancurkan mikroorganisme yang berhubungan dengan agen tersebut saat ditemui di masa yang akan.

Vaksin bisa bersifat profilaksis (misalnya untuk mencegah atau memperbaiki dampak akibat infeksi patogen pada masa depan) atau terapeutik (misalnya vaksin terhadap kanker).

BACA JUGA:Pemkot Palembang Target 236 Ribu Anak, Ayah Bunda Ayo Bawa Buah Hati Untuk Divaksin

BACA JUGA:Vaksin Meningitis Ampuh Cegah Radang Selaput Otak

Japanese Encephalitis (JE) adalah salah satu penyebab utama radang otak akibat infeksi virus (ensefalitis virus) di seluruh dunia dan merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di Asia termasuk di Indonesia.

Berdasarkan data publikasi Badan Kesehatan Dunia atau WHO, diperkirakan terdapat sejumlah 67.900 kasus baru per tahun di 24 negara di kawasan Asia dan Oceania.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan