https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Kenapa Pelatihan Digital Kartu Prakerja Semakin Diminati? Ini Alasannya!

90 persen peserta Kartu Prakerja belum pernah mengikuti pelatihan setelah lulus dari sekolah.-Foto: Kartu Prakerja-

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Selama lima tahun terakhir, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) bersama Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja telah berhasil mengukuhkan Kartu Prakerja sebagai salah satu program unggulan government to people.

Program ini telah memberikan manfaat langsung kepada 18,9 juta masyarakat di seluruh Indonesia. Kartu Prakerja tak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga menarik perhatian negara lain untuk direplikasi di wilayah mereka.

Setiap tahun, Kemenko Perekonomian dan Progam Management Office (PMO) Kartu Prakerja mengadakan acara temu alumni guna meningkatkan kualitas program dari waktu ke waktu.

Dalam acara "Merayakan Prakerja, Merayakan #JadiBisa" yang diadakan pada Kamis (3/10) di Graha Sawala, Kemenko Perekonomian, Menko Airlangga Hartarto menekankan pentingnya lifelong learning atau pembelajaran sepanjang hayat.

BACA JUGA:Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 71, Insentif Rp3,5 Juta, Catat Syarat dan Langkah Pendaftarannya

BACA JUGA:Insentif Program Kartu Prakerja Gelombang 69 Menggiurkan. Sebesar Ini

Ia menjelaskan bahwa lebih dari 90 persen peserta Kartu Prakerja belum pernah mengikuti pelatihan setelah lulus dari sekolah.

Hal ini menunjukkan pentingnya pelatihan untuk menghadapi perubahan zaman dan teknologi yang cepat.

“Kartu Prakerja adalah langkah awal untuk terus belajar. Kita hidup di era di mana inovasi dan disrupsi sangat cepat, sehingga pelatihan menjadi kunci untuk mengantisipasi perubahan tersebut,” ujar Menko Airlangga dalam sambutannya.

Alumni Kartu Prakerja yang Luas dan Inklusif

Acara temu alumni tersebut dihadiri oleh 150 orang yang mewakili para penerima Kartu Prakerja dari 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Program ini bukan hanya menjangkau seluruh pelosok negeri, tetapi juga inklusif, dengan melibatkan berbagai kelompok seperti perempuan, anak muda, keluarga miskin, mantan pekerja migran, penyandang disabilitas, hingga masyarakat di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Menko Airlangga juga menekankan bahwa tidak ada institusi pendidikan yang mampu melatih 18,9 juta orang dalam waktu empat tahun.

Kartu Prakerja pun terbukti membantu mengatasi tantangan dunia kerja di Indonesia, seperti perubahan permintaan pasar tenaga kerja dan jenis pekerjaan yang terus berkembang.

BACA JUGA: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 69 Resmi Dibuka, Begini Syarat dan Cara Mendaftarnya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan