https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Waspada Gerakan Anti Ba'alawi (Habaib) dalam Bingkai NKRI

Otoman, Dosen Sejarah Peradaban Islam, Fakultas Adab & Humaniora UIN Raden Fatah Palembang--

Kelompok-kelompok yang menolak Habaib sering kali didorong oleh ideologi puritan atau reformis yang berusaha untuk membersihkan Islam dari apa yang mereka anggap sebagai penambahan yang tidak sah.

Pendekatan ini sering kali memandang Habaib dan praktik mereka sebagai representasi dari penyimpangan atau penambahan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang dipegang oleh mereka.

Pendekatan ini berusaha untuk menegakkan versi "murni" dari ajaran Islam, yang sering kali berbenturan dengan tradisi lokal yang telah berkembang selama berabad-abad.

Selain alasan religius, motivasi politik dan sosial juga memainkan peran penting dalam gerakan ini.

Beberapa kelompok mungkin menggunakan kritik terhadap Habaib untuk memperkuat posisi politik mereka atau untuk menarik dukungan dari segmen-segmen tertentu dalam masyarakat.

Konflik ini sering kali dipengaruhi oleh persaingan politik dan kekuasaan, di mana kelompok-kelompok tertentu berusaha memanfaatkan ketegangan religius untuk keuntungan mereka.

Dampak Terhadap Harmoni Sosial dan Identitas Budaya

1. Polarisasi Sosial

Salah satu dampak signifikan dari gerakan anti-Ba'alawi adalah polarisasi sosial di kalangan umat Islam. Ketika gerakan ini mengkritik para Habaib dan pengikutnya, hal ini dapat menciptakan ketegangan dan konflik di masyarakat.

Polarisasi ini berpotensi merusak hubungan antara berbagai kelompok dalam komunitas Muslim, yang selama ini hidup dalam keharmonisan dan saling menghormati.

Sebagai contoh, dalam masyarakat yang pluralistik seperti Indonesia, keberagaman dalam praktik dan ajaran Islam adalah hal yang biasa.

Namun, kritik yang tajam terhadap tradisi tertentu dapat memicu reaksi yang menimbulkan ketegangan. Polarisasi ini dapat mengarah pada perpecahan yang lebih dalam di masyarakat, dan dapat memengaruhi kerukunan antar kelompok.

2. Dampak Terhadap Tradisi dan Budaya Lokal

Para Habaib tidak hanya berfungsi sebagai ulama, tetapi juga sebagai penjaga tradisi dan budaya Islam yang telah berkembang selama berabad-abad.

Kritik terhadap mereka dapat mempengaruhi praktik-praktik budaya dan religius yang selama ini dianggap sebagai bagian integral dari identitas Muslim Indonesia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan