Makna Filosofi Batik: Warisan Budaya yang Diakui UNESCO dan Diklaim Negara Tetangga, Ini Upaya Pelestariannya
Setiap motif batik menyimpan cerita dan filosofi yang mendalam, menjadikannya warisan tak ternilai yang harus dijaga. Foto: batiknasional--
Penetapan Hari Batik Nasional
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009 yang dikeluarkan pada 17 November 2009. Keputusan ini diikuti oleh surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri yang mengimbau seluruh pegawai pemerintah untuk mengenakan batik setiap tanggal 2 Oktober.
BACA JUGA:Tingkatkan Kemandirian dan Kreativitas Penyandang Difabel, PLN Gelar Pelatihan Batik Malam Dingin
BACA JUGA:Batik Air Buka Rute Baru Makassar-Ternate Mulai 8 September 2024
Makna dan Filosofi Batik
Batik tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam.
Motif-motif batik sering kali mencerminkan nilai-nilai spiritual, sosial, dan budaya masyarakat setempat. Batik juga dinilai sebagai simbol identitas nasional dan representasi keragaman budaya Indonesia.
Indonesia memiliki beragam motif batik yang kaya akan makna dan filosofi. Berikut beberapa jenis motif batik yang ada di Indonesia :
Batik Motif Parang
Motif ini berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Parang yang melambangkan kekuatan dan keteguhan hati. Motif ini seringkali dipakai oleh keluarga kerajaan.
Batik Motif Kawung
Berasal dari Jawa Tengah, motif ini menyerupai buah kawung (aren) yang disusun rapi. Kawung melambangkan kesucian dan kejujuran.
BACA JUGA:Pelatihan Batik Jumputan Khas Lahat, Peningkatan Kreativitas dan Perekonomian
Batik Motif Mega Mendung