https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Angka Stunting Fluktuatif, Perlu Libatkan Masyarakat

Penyuluhan tentang stunting yang diikuti ibu-ibu muda di Kota Palembang demi mencegah stunting pada anak.-foto: budiman/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Upaya percepatan penurunan stunting khususnya di Sumatera Selatan (Sumsel) perlu digeber lagi. Hal itu, karena berdasarkan hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI), angka stunting di Sumsel masih fluktuatif alias naik turun.

Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel, Mediheryanto, memaparkan bahwa selama tiga tahun terakhir angka stunting di Sumsel mengalami turun naik.

BACA JUGA:Ajak Wujudkan Zero Stunting

BACA JUGA:Fokus Budidaya Ikan Nila, Cegah Stunting

Pada tahun 2021 angka stunting Sumsel 24,8 persen, kemudian di tahun 2022 2022 turun menjadi 18,6 persen atau turun signifikan sebanyak 6,2 persen. 

“Tapi pada tahun 2023 naik 1,7 persen menjadi 20,3 persen, ini dari hasil SKI," paparnya dalam kegiatan evaluasi tengah tahun Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Angka Stunting di Hotel Salatin, Rabu (25/9).

Dari hasil SKI ini, maka diperintahkan untuk timbangan serentak se-Sumsel. Dimana kemudian dilakukan tugas Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGM) 2024 dan sudah  berhasil dilakukan di atas 90 persen. 

"Jumlah sasaran balita 736.204, balita yang berhasil diukur 593.837 dan didapatkan jumlah balita stunting 6.774 (1, 1 persen)," jelasnya. 

Ditegaskannya, jika penanganan stunting harus dilakukan secara gotong royong, termasuk masyarakat harus terlibat. "Intervensi Spesifik ada 9 indikator. Baik yang dilakukan dinkes, tetapi bukan hanya dinkes tetapi juga stakeholder terkait," ujarnya. 

Ataupun intervensi sensitif yang ada 11 indikator. "Intervensi sensitif ini untuk menghilangkan faktor tidak langsung seperti KB, Bantuan sosial, Kemenag melalui pemberian edukasi catin untuk tengah stunting dan lain-lain," lanjutnya. 

BACA JUGA:Kolaborasi Poskesdes-Posyandu, Antisipasi Stunting

BACA JUGA:Dana CSR, Turunkan Angka Stunting

Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel, Edward Chandra mengatakan, melalui kegiatan ini dapat di telaah dan evaluasi apa saja yang dapat dilakukan atau di perbaiki dengan harapan dapat melakukan percepatan penurunan angka stunting.

"Kita ketahui stunting menjadi perhatian pemerintah provinsi dan nasional. Memang ada perbedaan data antara hasil penilaian SKI dan EPPGM, tetapi diluar itu kita harapkan target stunting kita dapat tercapai," pungkasnya. (Tin/Kur)

Tag
Share