Tak Boleh ke Dokter Gigi Selama Hamil, Cek Disini Kebenarannya
MEROKOK: Kebiasaan merokok ternyata berpengaruh pada kesehatan gigi--
Padahal, berobat ke dokter gigi saat hamil boleh-boleh saja untuk dilakukan. Lewat dokter gigi, ibu hamil dapat mengetahui potensi infeksi pada gigi. Jika dibiarkan, justru infeksi gigi dapat menyebar dan memengaruhi kondisi janin.
Saat hendak melakukan pemeriksaan, jangan lupa menyampaikan ke dokter mengenai kondisi kehamilan Anda. Dengan begitu, pengobatan gigi ibu hamil dapat disesuaikan agar tidak memengaruhi janin.
5. Menyikat gigi dengan kuat lebih efektif hilangkan bakteri gigi
Sakit gigi biasanya disebabkan penumpukan plak. Banyak orang yang beranggapan menyikat gigi dengan kuat lebih efektif untuk menghilangkan plak.
Mitos tersebut tidak benar dan bisa membuat Anda mengalami sakit gigi atau gigi ngilu. Pasalnya, menyikat gigi dengan kuat akan mengikis enamel dan menyebabkan gigi lebih sensitif. Dibandingkan menggosoknya terlalu kuat, Anda hanya perlu menggunakan metode menyikat gigi yang benar.
Lakukan juga flossing agar kotoran di sela gigi dapat terangkat sepenuhnya.
6. Merokok tidak sebabkan sakit gigi
Beberapa orang menilai merokok tidak berbahaya untuk gigi. Aktivitas ini dipercaya hanya akan mengubah warna gigi perokok menjadi lebih kekuningan. Faktanya, merokok dapat membuat mulut menjadi kering. Ketika mulut kering, aktivtias bakteri dalam mulut akan semakin meningkat.
Akibatnya, kerusakan gigi tidak dapat dihindari. Jika diteruskan, merokok tidak hanya mengakibatkan kerusakan. Gigi copot pun menjadi kondisi yang tak terhindarkan.
7. Gigi ngilu tidak membutuhkan perawatan
BACA JUGA:Catat, Ini Loh Cara Alami Merawat dan Mengobati Sakit Gigi dengan Mudah!
BACA JUGA:5 Cara Alami Mengatasi Sakit Gigi pada Anak, Efektif dan Mudah Dilakukan
Mitos gigi ngilu sebagai hal normal dan bisa sembuh tanpa perawatan tidaklah benar. Apabila dibiarkan begitu saja, sensitivitas gigi akan semakin bertambah parah. Akibatnya, rasa ngilu akan menjadi sangat mengganggu ketika Anda mengonsumsi makanan atau minuman panas dan dingin.
Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan tindakan berikut.
• Menggunakan pasta gigi untuk gigi sensitif.
• Mengoleskan fluoride ke gigi sensitif untuk memperkuat enamel dan mengurangi rasa sakit.
• Melakukan bonding gigi pada permukaan yang sensitif.
• Perawatan saluran akar.
8. Hanya perlu ke dokter gigi saat merasa sakit
Tak sedikit orang yang hanya pergi ke dokter gigi saat merasakan sakit pada giginya. Padahal, pemeriksaan harusnya dilakukan secara rutin, setidaknya enam bulan sekali. Pengobatan sedini mungkin membantu mencegah kondisi Anda bertambah parah.