Pengerjaan Gedung BLK Prabumulih Diduga di Mark-Up, Tipikor Polda Sumsel Temukan Ini
Gedung Balai Latihan Kerja UPTP Prabumulih. Foto : ist--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Penyelidikan kasus dugaan mark-up proyek pembangunan Gedung Balai Latihan Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat (BLK UPTP) Prabumulih oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenaketrans) RI terus dikebut oleh penyidik Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Sumsel.
Pengusutan kasus inipun telah dinaikkan statusnya dari penyelidikan (lid) menjadi penyidikan (dik) dan bakal segera menetapkan tersangka.
BACA JUGA:Dilimpahkan ke PN Tipikor, Berkas dan Tersangka
BACA JUGA:Berkas dan Tersangka Kasus Korupsi BPBD OKU Dihantarkan ke PN Tipikor
Dalam waktu dekat, penyidik bakal segera melakukan gelar perkara kasus dengan potensi kerugian negara mencapai Rp7,2 milyar ini dari nilai pagu proyek senilai Rp29 milyar.
"Sabar ya, tunggu akhir September atau di awal Oktober nanti bakal ada kabar lanjutannya seperti apa. Sampai saat ini penyidik masih terus melakukan pemeriksaan," ungkap Dirreskrimsus Polda Sumsel, Kombes Pol Bagus Suropratomo,SIK melalui Kasubdit III Tipidkor, AKBP Wiwin Junianto Supriyadi,SIK, Selasa (24/9/2024).
Wiwin menyebut penyelidikan kasus ini bermula dari adanya aduan dari masyarakat ke Polda Sumsel di bulan Oktober 2023 yang lalu.
Ditindaklanjuti oleh penyidik Subdit III Tipidkor yang melakukan penyelidikan asal dengan mengumpulkan data dan bukti hingga akhirnya dinaikkan dari penyelidikan menjadi penyidikan.
BACA JUGA:Lantaran Investasi Bodong Jadi Kredit Macet , Dua Mantan Karyawan Bank Hadapi Dakwaan Tipikor
BACA JUGA:Aset Terpidana Tipikor Disita
"Sudah naik sidik beberapa waktu lalu, ada lebih kurang 20 an saksi yang sudah dimintai keterangan, hasil audit ditemukan potensi kerugian negara sebesar Rp7,2 milyar," sebut Wiwin.
Untuk diketahui, Proyek pembangunan gedung BLK UPTP Prabumulih yang berlokasi di Desa Gunung IbulKecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih merukanan proyek dari Kemenaketrans di tahun 2022 dengan pagu anggaran Rp. 29.856.169.129,19.(kms)