Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan satu standar dalam pengumpulan dan pengelolaan data.

Dengan adanya SDI, kita bisa mendapatkan data yang lebih akurat dan terukur, yang pada gilirannya akan mendukung perencanaan yang lebih efektif.

Dalam banyak kasus, keputusan yang didasarkan pada data yang salah atau tidak lengkap dapat berujung pada pemborosan sumber daya dan kegagalan program.

Namun, tantangan masih ada. Sering kali, data yang dihasilkan tidak dimanfaatkan secara optimal oleh pengambil keputusan. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang pentingnya data atau bahkan ketidakpercayaan terhadap data yang disediakan.

Oleh karena itu, pendidikan dan sosialisasi tentang pentingnya statistik perlu ditingkatkan. Masyarakat harus dilibatkan dalam proses pengumpulan data, agar mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab atas data yang dihasilkan.

Pentingnya dukungan masyarakat tidak bisa diabaikan.

Partisipasi aktif dari masyarakat dalam memberikan data dan informasi akan meningkatkan kualitas statistik. Masyarakat juga perlu diberikan pemahaman tentang bagaimana data digunakan untuk pembangunan.

Dengan keterlibatan aktif, masyarakat tidak hanya menjadi objek statistik, tetapi juga subjek yang berkontribusi dalam pengambilan keputusan.

Dengan demikian, peringatan Hari Statistik Nasional seharusnya menjadi momentum bagi kita semua untuk lebih menghargai peran data dalam pembangunan.

Statistik bukanlah sekadar angka; ia adalah kunci untuk memahami kondisi sosial, ekonomi, dan budaya suatu bangsa. Dengan data yang berkualitas, Indonesia dapat merancang kebijakan yang lebih baik, memitigasi risiko, dan mengoptimalkan sumber daya.

Akhirnya, mari kita dukung upaya BPS dalam menyediakan data yang berkualitas dan tepat waktu. Dengan statistik yang akurat, kita dapat memetakan jalan menuju masa depan yang lebih baik untuk Indonesia.

Hari Statistik Nasional bukan hanya untuk diingat, tetapi untuk diaktualisasikan dalam tindakan nyata demi kemajuan bangsa.