Potret TPA Sukawinatan yang Menerima 800 Ton Sampah Palembang Per Hari, Apa Solusi untuk Masalah Lingkungan?
TPA Sukawinatan menerima 800 ton sampah setiap hari. Bagaimana para calon pemimpin Palembang dapat menyelesaikan masalah ini? Foto: kemas/sumateraekspres.id--
Emisi Gas Berbahaya
Proses dekomposisi sampah secara anaerob di TPA ini menghasilkan gas berbahaya seperti hidrogen sulfida (H2S) dan amonia (NH3).
Gas-gas ini dapat menyebabkan bau tidak sedap dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan bagi penduduk sekitar.
Pencemaran Air Tanah
Sistem pengelolaan sampah yang kurang optimal dapat menyebabkan lindi (leachate) meresap ke dalam tanah dan mencemari air tanah di sekitarnya.
Ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas air tanah yang digunakan oleh masyarakat sekitar.
BACA JUGA:DLHK Palembang Sebut Cuaca Panas Ekstrem jadi Penyebab Kebakaran TPA Sukawinatan
Kebakaran
Kebakaran di TPA Sukawinatan tidak hanya menghasilkan asap berbahaya tetapi juga sulit dipadamkan karena material sampah yang beragam.
Kebakaran ini sering kali memerlukan intervensi besar-besaran, termasuk penggunaan helikopter water bombing.
Upaya untuk mengatasi dampak ini termasuk peningkatan sistem pengelolaan sampah, penambahan TPS3R, dan rencana relokasi sebagian operasi TPA ke lokasi baru yang lebih luas dan lebih aman.(kms/berbagai sumber)