https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Aplikasi Tarkib Digital Diharapkan Pacu Digitalisasi Kitab Kuning dan Infrastruktur Digital Pesantren

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menyatakan bahwa aplikasi Tarkib Digital akan resmi diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Santri pada Oktober 2024.-Foto: Kemenag-

Ia juga menekankan bahwa kitab-kitab ulama besar seperti Kiai Sholeh Darat Semarang, Kiai Kholil Bangkalan, dan Kiai Hasyim Asyari akan tersedia dalam bentuk digital, sehingga lebih mudah diakses dan dipelajari oleh masyarakat luas.

Pengawalan Digitalisasi Kitab Kuning

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, Basnang Said, menyatakan bahwa Kemenag berkomitmen penuh untuk mengawal proses digitalisasi kitab kuning. Menurutnya, langkah ini merupakan sebuah keniscayaan di era serba digital.

“Di era ini, semuanya sudah berbasis teknologi digital. Maka dari itu, kitab kuning juga perlu didigitalisasi agar tetap relevan dan dapat diakses dengan mudah oleh generasi sekarang,” ujar Basnang.

Ia menjelaskan bahwa digitalisasi ini merupakan tindak lanjut dari Kongres Aksara Pegon yang diselenggarakan pada 21-23 Oktober 2022. Kongres tersebut menghasilkan rekomendasi kepada Kemenag untuk memastikan keberlangsungan penggunaan aksara Pegon di madrasah dan pesantren.

Praktisi teknologi, Heru Nugroho, turut memuji langkah Kemenag dalam memajukan digitalisasi aksara Pegon.

Menurutnya, Kemenag telah membuat kemajuan besar dengan berhasil mengintegrasikan karakter pepet—karakter penting dalam penulisan aksara Pegon—ke dalam Unicode, sebuah standar internasional yang memungkinkan aksara dari berbagai bahasa ditampilkan secara konsisten di perangkat digital.

“Ini adalah warisan luar biasa dari Kemenag. Mereka berhasil membawa aksara Pegon ke tingkat global melalui konsorsium Unicode, sehingga kini dapat diakses di komputer dan perangkat digital lainnya,” ujar Heru.

Dalam proses digitalisasi kitab kuning, Kemenag juga menggandeng berbagai praktisi dan ahli di bidang aksara, di antaranya Diaz Nawaksara, Bisyron Wahyudi, dan Rikza Blitar. Keterlibatan para ahli ini menunjukkan komitmen Kemenag untuk menghadirkan platform digital yang berkualitas, baik dari segi teknologi maupun konten.

Dengan berbagai inovasi yang tengah digarap, Kemenag berharap dapat melestarikan dan mempermudah akses terhadap karya-karya ulama Nusantara melalui platform digital. Langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi pesantren dan masyarakat luas dalam mendalami kitab kuning, sekaligus menjaga warisan intelektual Islam di Nusantara.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan