Kapan Sumsel Mulai Musim Hujan? Begini Penjelasan BMKG!
BMKG memperkirakan musim hujan di Sumatera Selatan akan dimulai pada akhir September, dengan puncak bervariasi hingga Januari 2025. Foto: fajarpendidikan--
Saat pelaksanaan Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH), menunjukkan jika di sebagian besar wilayah Sumatera Selatan mengalami mengalami HTH dengan kategori Pendek yakni 1 sampai 5 hari.
"Sebagian kecil Muara Enim, Lahat, OKU dan OKU Selatan mengalami HTH dengan kategori Sangat Pendek yaitu 6 sampai 10 hari," ujarnya.
Wilayah yang mengalami HTH dengan kategori Menengah (11-20 hari) yakni di sebagian Lubuk Linggau, sebagian kecil Empat Lawang, Lahat, OKU Selatan, sebagian OKU Timur, sebagian kecil OKU, sebagian Muara enim, sebagian PALI, sebagian Ogan Ilir, sebagian kecil OKI, sebagian kecil Palembang, sebagian kecil Banyuasin, dan sebagian Musi Banyuasin.
BACA JUGA:Satgas PASTI OJK Berhasil Hentikan 2.500 Pinjol dan 241 Investasi Ilegal Selama 2024
BACA JUGA:Presiden Jokowi Apresiasi Penggunaan Teknologi Digital di MTQ Nasional ke-30
Sementara sebagian kecil lainnya di Musi Rawas, Empat Lawang, Lahat, OKU Selatan, sebagian kecil OKU Timur, sebagian Prabumulih, sebagian kecil Muara Enim, sebagian kecil Ogan Ilir, sebagian kecil OKI, sebagian di wilayah kota Palembang, kabupaten Banyuasin, dan kabuoaten Musi Banyuasin mengalami HTH dengan kategori Panjang yakni 31- sampai 60 hari.
"HTH dengan kategori Sangat Panjang (31-60 hari) ini terjadi juga di Sebagian kecil Musi Rawas dan sebagian kecil Musi Rawas Utara. terukur di Pos Hujan Muara Kelingi, Kec. Muara Kelingi, Kab. Musi Rawas selama 53 hari," jelasnya.
Ia menegaskan jika Seluruh wilayah Sumatera Selatan saat ini masih memasuki musim kemarau, dan berdasarkan prediksi untuk Curah hujan masih akan terus mengalami penurunan.
BACA JUGA:BSI Optimalkan Seluruh Layanan, Dukung Kelancaran Transaksi Finansial PON XXI 2024
BACA JUGA:Keyakinan Konsumen Meningkat, Bank Indonesia Klaim Ekonomi Sepanjang Agustus 2024 Membaik
"Jadi Masyarakat diharapkan tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang akan timbul selama periode ini, waspada potensi bertambahnya titik api di wilayah daerah rawan karhutla," harapnya.