Kinerja Intermediasi Perbankan Tunjukkan Peningkatan Signifikan, Kredit Naik Rp36,21 Triliun
Kinerja Intermediasi Perbankan Tunjukkan Peningkatan Signifikan, Kredit Naik Rp36,21 Triliun-Foto: OJK-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kinerja fungsi intermediasi perbankan terus menunjukkan peningkatan yang konsisten.
Pada bulan Juli 2024, total kredit yang disalurkan oleh perbankan mengalami peningkatan sebesar Rp36,21 triliun secara month to month (mtm), dengan pertumbuhan sebesar 0,48 persen mtm.
Dalam laporan resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dirilis pada Minggu, 8 September 2024, disebutkan bahwa secara tahunan, pertumbuhan kredit mencapai double digit growth sebesar 12,40 persen year on year (yoy), meningkat dibandingkan bulan Juni 2024 yang mencatatkan pertumbuhan 12,36 persen yoy.
Total kredit yang tersalurkan hingga Juli 2024 tercatat sebesar Rp7.514,6 triliun. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh kredit korporasi yang mengalami kenaikan signifikan sebesar 18,06 persen yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan 17,51 persen pada Juni 2024.
BACA JUGA:Gen Z Sumbang Kredit Macet, Tingkat Wanprestasi Lebih dari 90 Hari
Berdasarkan jenis penggunaannya, Kredit Investasi mencatatkan pertumbuhan tertinggi pada Juli 2024 dengan peningkatan sebesar 15,20 persen yoy, diikuti oleh Kredit Modal Kerja yang tumbuh sebesar 11,60 persen yoy, dan Kredit Konsumsi yang naik 10,98 persen yoy.
Dari segi kepemilikan, bank milik negara (BUMN) menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit dengan peningkatan sebesar 14,51 persen yoy.
Seiring dengan peningkatan penyaluran kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan positif. Pada Juli 2024, DPK tercatat meningkat sebesar 7,72 persen yoy, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada Juni 2024 yang mencapai 8,45 persen yoy.
Total DPK pada Juli 2024 mencapai Rp8.686,7 triliun, dengan giro menjadi komponen yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 10,73 persen yoy.
BACA JUGA:Teh Aba, Oase Kuliner di Pasar 16 Ilir Palembang, Ada Teh Rempah hingga Roti Canai Legendaris Disana
Likuiditas perbankan juga tetap terjaga dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) sebesar 109,20 persen dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 24,57 persen, keduanya masih berada di atas ambang batas yang ditetapkan masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.
Di sisi lain, kualitas kredit yang disalurkan tetap stabil. Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross perbankan berada di level 2,27 persen, hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 2,26 persen.