Kinerja Keuangan Moncer, BSI Cetak Perrtumbuhan Laba 20,28 Persen
Paparan disampaikan Direktur Utama BSI Hery Gunardi (tengah) didampingi jajaran direksi. (Kiri-kanan): Saladin D. Effendi, Bob T. Ananta, Ade Cahyo Nugroho, Anton Sukarna, dan Grandhis H. Harumansyah. -Foto: Dok. BSI-
BACA JUGA:BSI UMKM Center, Inisiatif Strategis Dukung Wirausaha Jadi Berdaya dan Naik Kelas
BACA JUGA:Konsisten Perkuat Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah, BSI Terima Penghargaan dari OJK
Kinerja pembiayaan ditopang oleh pembiayaan segmen ritel dan konsumer termasuk UMKM yang mencapai Rp184,61 triliun.
Segmen wholesale mengomposisi 28,27% dengan outstanding Rp72,77 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa segmen ritel, konsumer dan UMKM memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan pembiayaan BSI, termasuk di produk gadai dan cicil emas.
Sejalan dengan strategi pertumbuhan, pembiayaan emas BSI per posisi Juni 2024 mencapai Rp8,97 triliun, tumbuh 41,27% dengan NPF 0,07%.
Saat ini investasi emas cukup menarik minat termasuk generasi muda karena tergolong safe-haven dan kemampuannya untuk melindungi nilai aset dari inflasi.
Pembiayaan cicil emas memiliki pertumbuhan signifikan mencapai 100,10% ke level Rp3,56 triliun, sementara gadai emas berada di level Rp5,41 triliun tumbuh 18,38%.
‘’Pembiayaan berbasis emas serta Tabungan emas saat ini telah dapat diakses secara digital melalui BSI Mobile,’’ ungkapnya.
Dengan kondisi likuiditas dan pembiayaan, sepanjang kuartal II 2024 pendapatan perusahaan ditopang oleh pendapatan margin dan bagi hasil yang naik 11,44% menjadi Rp12,08 triliun, serta pendapatan berbasis fee yang tumbuh 28,01% menjadi Rp2,48 triliun.
Di sisi lain, rasio efisiensi (BOPO) turun dari 70,87% ke level 69,23%. Di sisi rasio profitabilitas ROE perusahaan membaik ke 17,88% naik dari 17,27% posisi Juni 2023.
Hery pun menegaskan, selain laba bersih, beberapa indikator kinerja juga mencatatkan pertumbuhan dobel digit dan menjadi yang tertinggi di antara Top 10 bank di Indonesia.
Untuk aset, BSI mencatat pertumbuhan sebesar 15,10% yoy menjadi Rp360,85 triliun, dan ini sebagai pertumbuhan tertinggi.
Pertumbuhan Dana pihak ketiga (DPK) BSI sebesar 17,50% yoy menjadikannya yang tertinggi pula di Top 10 Bank Indonesia.
Layanan Digital Semakin Diminati
Selain indikator kinerja tersebut, pada Juni 2024 jumlah pengguna BSI Mobile ikut pula melonjak 12,72% (ytd) menjadi 7,12 juta orang.